Pewarta : Usep Jamaludin
Koran SINAR PAGI, Sumedang,,- Debat Publik putaran pertama Pilbup Sumedang dengan menghadirkan lima pasangan calon, menghadirkan panelis dari unsur Budayawan Sumedang seperti Arisandi Bachrum dari HKTI Prof. Tuhpawana, Priatna Senjaya, Prof Karim dan Prof Erni dari akademisi berlangsung cukup sengit, Minggu, (08/04).
Serunya debat lebih dikarenakan pasangan calon yang menjadi peserta debat adalah terkategori pejabat yang masih belum lama menjabat. Sehingga issue yang mengemuka tergolong issue yang relatif hangat dan menjadi persoalan yang sangat dirasakan warga masyarakat Sumedang.
Salah satu yang mengemuka dalam dialog publik adalah kerawanan pangan, pengangguran, buruknya infrastruktur dan iklim investasi yang langsung berdampak pada lesunya perekonomian Sumedang.
“Akibatnya kesejahteraan warga masyarakat cenderung rendah, dan ini membutuhkan penanganan yang serius.” ujar salah satu penanya dari pasangan calon yang dipandu moderator Lisna Kristina yang memberi waktu 60 menit dan penjawab dari pasangan lainnya 90 menit.
Donny Ahmad Munir, ST, MM atau kerap disapa Doamu yang berpasangan dengan Erwan Setiawan, SE setidaknya memberi solusi dengan mempermudah akses perizinan, sehingga investor akan berbondong-bondong menanamkan investasinya di Sumedang.
“Saya yakin jika birokrasi perizinannya tidak dipersulit pengusaha akan banyak menanamkan sahamnya di Sumedang yang berimbas pada tumbuhnya perekonomian di Sumedang. Jika sudah tumbuh kesejahteraan meningkat.” ujarnya.
Hampir sama dengan Paslon nomor urut 1 Paslon nomor urut 2,3,4 dan 5 juga memiliki konsen yang sama, namun dengan metode penanganan yang berbeda sesuai dengan background partai dan pengalaman yang dimiliki pasangan calon, seumpama Paslon nomor urut 4, dalam merespon persoalan seperti infrastruktur akan memfungsikan struktur partai, “kami memiliki akses ke atas, kami adalah koalisi partai Golkar dan PDIP yang notabene pemilik kursi terbesar baik di pusat, regional maupun Sumedang,”ujar Sidik Ja’far salah satu wakil dari pasangan peserta debat publik.
Acara berakhir sekitar pukul 16.50 setelah masing-masing Paslon diberi kesempatan untuk berorasi mengajak memilih kepada masing-masing pengusungnya yang memadati Ballroom Swalayan Asia Plaza.