Pewarta : Ester
Koran SINAR PAGI, Kota Medan,- Wali Kota Medan, H T Dzulmi Eldin diwakili Kadis Perhubungan Kota Medan Renward Parapat membuka Lokakarya bertajuk “Pembenahan Angkutan Massal Di Kota Medan” di Arya Duta Hotel Medan, Kamis (22/03/18).
Lokakarya yang diselenggarakan Institute For Transportation & Development Policy (ITDP) tersebut bertujuan untuk membantu Pemko Medan dalam upaya membenahi masalah transportasi di Kota Medan.
Selain Ketua Organda Kota Medan, Mont Gomery Munthe, lokakarya ini juga turut dihadiri stakeholder dan perusahaan angkutan yang ada di Kota Medan.
Dihadapan seluruh peserta, Renward mengatakan, membenahi masalah transportasi merupakan pekerjaan yang sangat besar dan membutuhkan kerja keras serta kerja sama yang solid antara pemangku kepentingan.
Diungkapkan Renward, salah satu kebijakan strategis transportasi yang akan dilaksanakan Pemko Medan adalah pembenahan angkutan massal berbasis rel (LRT) dan berbasis jalan (BRT) dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
“Khusus untuk BRT, kita dibantu teman-teman dari ITDP untuk mensosialisasikan rencana pengoperasian BRT melalui lokakarya ini,” kata Renward.
Melalui lokakarya ini, Renward berharap kepada seluruh peserta yang hadir, terutama para pengusaha angkutan umum agar memberikan masukan dan ide-idenya sehingga pelaksanaan BRT di Kota Medan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
“Yang harus kita pegang bersama, pelayanan angkutan umum di Kota Medan harus berorientasi memberikan pelayanan yan baik kepada masyarakat, tidak semata hanya berbicara ekonomi namun uga harus memperhitungkan layanan maksimal,” ungkapnya.
Guna mendukung efektifitas lokakarya, ITDP menghadirkan mantan anggota Mayoraln Committee for Transport di Kota Johannesburg, Afrika Selatan yakni Rehana Moosajee. Wanita berdarah India itu memimpin tim yang membangun sistem BRT pertama di Afrika dan telah bertugas sebagai penasihat Pemerintah Kota Johannesburg di sektor transportasi selama 13 tahun.
Dalam lokakarya itu, Rehana berbagi pengalaman dan pelajarannya dari proses pengembangan Rea Vaya, sistem BRT di Kota Johannesburg. Kehadiran Rehana sebagai narasumber mendorong para peserta yaitu para pelaku transportasi di Kota Medan, untuk aktif mendiskusikan ekspektasi dan harapan mereka atas peningkatan sistem transportasi umum dan implementasi BRT di Medan.
Melalui workshop ini ITDP Indonesia berharap para pelaku transportasi di kota Medan akan memahami urgensi sistem transportasi massal berkualitas tinggi dan bagaimana rencana perbaikan sistem akan dilaksanakan di Ibukota Provinsi Sumatera Utara tersebut. Oleh karenanya ide-ide segar dan bernas juga sangat ditunggu dari para pengusaha angkutan untuk perbaikan angkutan massal Kota Medan ke depannya agar dapat saling melengkapi dengan rencana pemerintah.
Disamping itu melalui lokakarya ini, ITDP Indonesia juga berharap dapat memberikan solusi dan aspirasi baik dari pihak Pemko Medan maupun pelaku usaha angkutan untuk meningkatkan sistem transportasi publik yang aman, nyaman dan efisien di Kota Medan.