Pewarta : Ester

Koran SINAR PAGI, Kota Medan,- Komisi D DPRD Kota Medan turun meninjau lapangan, guna melihat langsung pembangunan WC umum yang diprotes warga.

Kehadiran wakil rakyat tersebut, menjadi perhatian warga setempat. Apalagi warga yang tinggal berdekatan dengan bangunan kamar mandi, yang dibangun di atas bahu jalan umum, di komplek yang mayoritas dihuni oleh suku etnis tionghoa tersebut.

Sahat Simbolon ketika ditemui warga setempat mengatakan, akan melihat kembali kronologis kejadiannya, sebab kata mantan ketua Komisi D ini, menurut peraturan memang tidak boleh untuk mendirikan bangunan di bahu jalan umum, namun jika warga menyetujui, mungkin tidak ada masalah.

“Kita lihat dulu lah, kita akan panggil pihak Kecamatan, termasuk Lurah dan Keplingnya, warga yang setuju dan yang menolak, Satpol PP dan Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Tata Ruang Pemko Medan, jika lebih banyak warga yang tidak menolak, maka bisa saja bangunan kamar mandi ini tidak mesti dibongkar,” kata Sahat Kamis (22/03/18).

Ditambahkan Sahat lagi, keputusan dari Komisi D akan dapat diketahui setelah nanti saat pelaksanaan rapat dengar pendapat (RDP) antara warga perumahan Komplek Deli Indah-II, bersama aparatur pemerinta setempat yang didampingi Komisi D.

Sementara itu, Dame Duma Hutagalung mengatakan kepada warga yang menolak pembangunan, untuk bersabar, karena persoalan warga komplek tersebut lebih baik dibawakan ke rapat dengar pendapat di Komisi D DPRD Kota Medan, sehingga bisa didengar permasalahan yang sebenarnya dari kedua belah pihak yang bertikai.

“Pada dasarnya, kami anggota DPRD Kota Medan tidak ada kepentingan dengan permasalahan ini, dan bersifat fair atau netral. Kita juga akan mendukung warga yang menolak untuk membongkar bangunan WC tersebut, jika hasil keputusannya nanti harus di bongkar, jadi bersabar saja dulu ya Bapak dan Ibu sekalian,” ujar Duma.

Sebelumnya, Warga Komplek Perumahan Deli Indah-II Kelurahan Pulo Brayan Kecamatan Medan Barat, menolak pembangunan WC umum di bahu jalan. Warga beralasan pembangunan WC umum akan sangat mengganggu akses jalan masuk komplek perumahan.

Warga Perumahan Deli Indah-II, Susilawaty (60) mengatakan, hampir semua warga yang tinggal di komplek menolak, karena pembangunan WC umum membuat mobil susah lewat.