Sabtu, Februari 8, 2025

Silaturahmi FKPD Sumatera Utara Dengan Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat

Pewarta : Ester

Koran SINAR PAGI, Sumatera Utara,- Dalam rangka menguatkan toleransi antar umat beragama serta menciptakan iklim sejuk, guna memantapkan stabilitas Kamtibmas, dalam rangka mewujudkan Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota 2018, Kamis (08/03/18) bertempat di lapangan KS.Tubun, Mapolda Sumut dilaksanakan Kegiatan Silaturahmi FKPD Sumut dengan para Toga dan Tomas se-Sumut, yang dihadiri tidak kurang dari 1.500 orang.

Dalam sambutannya Ketua FKUB Sumut, H.Maratua Simanjuntak yang mengatakan Keberagamaan dan perbedaan yang muncul dari berbagai budaya suku dan bahasa di Indonesia lebih kompleks dibanding persamaan.

Berkaitan dengan pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur beserta 8 kepala daerah di sumut yang akan membuat suatu peristiwa yang sangat bersejarah, dia meminta seluruh ;apisan masyarakat agar tetap mewaspada potensi terjadinya konflik.

Silaturahmi FKPD Sumut dengan para Toga dan Tomas se-Sumut

“Kita perlu mengingat sejarah yang telah mempersatukan Negara Indoneaia yaitu Sumpah Pemuda. Persamaan inilah yg mengingatkan dan harus kita ingat kembali saat dihadapkan adanya potensi konflik. Keberagaman adalah kuasa dan rahmat Tuhan. Keberagaman itu adalah alat pemersatu yang memungkinkan kecilnya persoalan,” ucapnya.

Menurutnya falsafah Pancasila adalah alat pemersatu dari keberaganan yang ada, Keberagaman umat beragama itu terlihat dengan adanya toleransi besar saat dibentuknya Piagam Jakarta. Prinsip negara kita melindungi segenap Bangsa Indonesia tanpa membedakan suku agama dan kepercayaan, oleh karena itu negara akan menciptakan rasa aman,” tandasnya.

Sementara Kapolda Sumut, Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, Indonesia merupakan bangsa yang pluralis, dimana masyarakatnya sangat heterogen yang terdiri dari berbgai suku, agama , budaya dan adat istiadat yang sangat rentan terjadinya konfilk sosial, jika semangat persatuan dan kesatuan bangsa tidak terjaga dengan baik.

Untuk itu ia meminta untuk tidak lengah dan tetap waspada, mengingat upaya-upaya untuk memecah belah kesatuan dan persatuan bangsa selalu mengintai dan mengancam,

“Kita harus waspada dalam masa kampanye Pilkada, dikhawatirkan akan terjadi kecurangan-kecurangan dan tindak pidana lainnya yang dilakukan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab baik secara terang-terangan maupun melalui dunia maya yang akan merusak dan mencenderai semangat demokrasi (integritas dan kedaulatan rakyat),” ucap Kapolda.

Selanjutnya menurut Pangdam I / BB, Polda Sumut selama kepemimpjnan Irjen Paulus Waterpauw mampu menciptakan suasana Sumut yang tenang dan tingkat kriminalitas menurun. Hal ini perlu dukungan dari seluruh pihak.

Dalam kesempatan tersebut ia menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan kelancaran dan keamanan pelaksanaan Pilkada di Sumater Utara antara lain, antisipasi kemungkinan potensi sengketa penetapan calon dan sengketa pemungutan suara serta provokasi yang dilakukan kelompok tertentu dalam masyarakat. Ia menjamin keamanan Sumut khususnya dalam pelaksanaan pilkada tentunya didukung oleh seluruh stake holder,”Saya menjamin netralitas Kodam I/BB dalam pilkada ini,” tegasnya.

Gubernur Sumatera Utara Nuradi menilai positif acara tersebut, menurutnya dengan silaturahmi kita dapat berbagi informasi dan berharap silaturahmi ini dapat meningkatkan hubungan antara FKPD dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat serta meningkatkan hubungan antara umat beragama.

“Kita bersyukur bahwa sejak berdirinya negara kita, agama mendapat tempat penting dalam tatanan kehidupan Bangsa dan Negara. Setiap agama memiliki kitab suci sebagai sumber ajaran agama. Nilai luhur agama sebagai pembangun Bangsa Indonesia. Namun agama juga dapat digunakan kelompok kelompok tertentu untuk memecah belah Negara Indonesia,” ujarnya.

“Melalui silaturahmi ini kita bisa mengidentifikasikan kendala dan hambatan dalam upaya meminimalisir potensi kerawanan yang mungkin terjadi ditempat kita masing masing. Pemilihan gubernur tinggal menghitung hari untuk itu harus tetap waspada dan antisipasi yang dapat memecah belah kerukunan umat beragama. Oleh karena itu gunakan hak pilih dan hormati hak pilih orang lain, mendukung pasangan calon menolak poltik uang dan politik SARA serta bijak ketika menerima berita baik dari media sosial terutama berita hoax atau berita yang tidak mengandung kebenaran. Jadi orang yang cerdas memilah berita yang benar,” tuturnya.

Ketua MUI Pusat yang diwakilkan oleh Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi MUI Pusat, Drs.H.Masduki Baidllowi menghimbau untuk menghindari penggunaan agama sebagai komoditas politik praktis, sehingga merendahkan nilai-nilai luhur agama tersebut,”Hindari pemahaman agama yang menyimpang dan memecah belah persatuan di Prov Sumut, mari menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan negara,” tandasnya.

Acara dilanjutkan dengan Pembacaan dan penandatanganan sikap / ikrar bersama dan foto bersama.

Related Articles

Media Sosial

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine

Berita Terbaru