Oleh : Dudung Nurullah Koswara
(Ketua PGRI Kota Sukabumi)
Tulisan ini adalah sebuah apresiasi terhadap perwira polisi yang kebetulan mendapat amanah sebagai Kapolres Sukabumi Kota. Sebagai Ketua PGRI Kota Sukabumi beserta semua jajaran pengurus mengucapkan terimakasih atas silaturahmi dan audiensi yang telah dilaksanakan pada hari Senin tanggal 26 Februari 2018 di kantor Polres Sukabumi Kota.
Dalam ingatan saya setidaknya ada dua Kapolres Sukabumi Kota yang ramah, mudah ditemui dan tidak menjaga jarak dengan kami para guru. Maaf sebelumnya ada nama Bapak AKBP Diki Budiman dan sekarang AKBP Susatyo Purnomo Condro ada dalam kenangan baik bagi kami.
Tulisan ini setidaknya adalah sebuah narasi apresiasi atas “kehadiran” Kapolres Sukabumi Kota di guru-guru Kota Sukabumi melalui miniatur pengurus PGRI saat audiensi.
Kami para pengurus PGRI Kota Sukabumi merasa telah mendapatkan pencerahan berkaitan peran profesi guru bila dikaitkan dengan fenomena akhir-akhir ini yang dianggap terdapat beragam kasus kekerasan kepada guru.
Di tempat lain beberapa guru dilaporkan, disidik dan bahkan bolak-balik ke pengadilan. Kota Sukabumi termasuk kondusif apalagi bila melihat komitmen Kapolres AKBP Susatyo Purnomo Condro dengan menerapkan pendekatan yang berbeda.
Sahabat pembaca, beberapa hal yang dapat saya ingat apa yang disampaikan Kapolres Sosatyo diantarnya adalah : pertama, menurutnya zaman ini sudah berbeda jauh dengan zaman dahulu. Maka kitapun para guru harus mengubah pola pendidikan dan layanan pada anak didik. Ia menyatakan pada dasarnya setiap anak seolah sudah menjadi anak zamannya. Maka pendekatan mendidik yang harus dilakukan oleh guru dan orangtua jangan mengguunakan pendekatan waktu guru dan orangtua dahulu di didik.
Kedua, anak didik kita itu kelebihan energi, mereka memiliki keberbedaan jangan selalu dipandang negatif karena pada dasarnya mereka menyimpan potensi baik yang bisa dikembangkan asal dengan pendekatan yang tepat. Jangan berikan sanksi kekerasan pada anak didik. Berikan saja sanksi administratif yang terukur dan sesuai dengan komitmen awal saat orangtua bersama sekolah bersepakat akan dibagaimanakan bila anaknya bermasalah.
Ketiga, urusan anak didik diluar sekolah sudah bukan tanggung jawab guru lagi. Berikan pada kepolisian Kota Sukabumi. Polres Sukabumi Kota ikut sepenuh hati membantu masyarakat dalam menangani anak didik yang bermasalah. Polres Sukabumi kota siap melakukan home visit terhadap anak didik yang nakal yang sudah “dilaporkan” sekolah kepada kepolisian. Biar para orangtua dan anak lebih serius dalam memperbaiki perilaku dan kenkalan anak didik.
Keempat, guru harus faham anak sekarang secara fisik ada dihadapan kita tetapi pikirannya maya. Ia badannya ada di ruang kelas tetapi pikiranya mengelana ke ruang maya yang tanpa batas. Menghadapi anak didik berotak maya tidak bisa dengan pendekatan zaman old maka harus menggunakan pendekatan zaman now. Guru harus gaul, melek IT dan mampu menjadi bagian dari imajinasi mereka kemudian giring pada imajinasi yang positif. Anak harus dilihat, difahami, disentuh dan bina dengan baik.
Kelima, bagi sekolah negeri yang selalu ada kekerasan, tawuran, beragam kenakalan yang cenderung diluar batas maka pimpinan sekolah harus dievaluasi. Kepala sekolah harus dievaluasi bila tak mampu menciptakan sekolah yang bebas dari kekerasan, bully dan beragam tindak penyimpangan. Sekolah ramah anak dan sekolah sehat adalah tanggung jawab pimpinan sekolah diantaranya.
Keenam, para guru harus memahami. Orangtua bila melihat nyamuk menempel di tubuh anaknya maka dengan penuh kasih Ia akan memukul nyamuk sampai mati. Hal ini harus difahami para guru bahwa hampir semua orangtua sangat menyayangi anaknya. Maka bila ada guru melakukan kekerasan pada anaknya zaman ini wajar para otangtua mempermasalahkannya.
Guru harus faham dahulu guru bebas mendidik bahkan dengan kekerasan, kini sudah tidak lagi. Dahulu ada warga no satu dijalan raya tidak ada yang bisa ditindak atau ditilang bila melanggar, kini semua warga negara sama harus taat aturan. Zaman telah berubah. Anak harus didatangi, dilihat, didiagnosa dan diberi treatment yang pas sesuai tuntutan perkembangan anak.
Ketujuh, jangan salah memberikan pembelajaran pada anak. Misal anak usia TK sudah diberi tayangan film surga neraka yang memperlihatkan kengerian. Mengajarkan visualisasi yang serem pada anak adalah hal yang tidak tepat akan berdampak kurang baik pada anak didik. Tontonan kekerasan atau kengerian tidak positif bagi anak didik yang masih belum siap secara mental.
Kedelapan, utamakan kesabaran. Para guru harus menguatkan kesabaran ditengah zaman yang penuh ketidakwarasan saat ini. Bila guru tak sabar, orangtua keras maka akan terjadi saling lapor. Sungguh tak baik bila guru tak sabar mendidik anak kemudian memukul atau mencubit dan orangtua melakuakn visum et repertum. Rugi semua pihak dan tujuan mendidik anak supaya cerdas, bermanfaat dan bermartabat tidak tercapai.
Kesembilan, AKBP Susatyo Purnomo Condro mengatakan guru harus pintar, santun dan ramah. Alangkah baiknya bila di pintu gerbang sekolah guru sudah menunggu dan menyambut mereka dengan salam dan sapaan yang tulus. Ia mengatakan dirinya sebagai Kapolres tidak kikir sapaan. Pas masukgerbang Polres Sukabumi Kota Ia menyapa dan mengatakan selamat pagi, hallo dan sapaan keakraban lainnya.
Demikian setidaknya apa yang disampaikan Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Susatyo Purnomo Condro yang dapat saya tangkap dan saya narasi ulang melalui tulisan ini. Semoga apa yang saya tuliskan tidak terlalu jauh berbeda dengan apa yang Ia disampaikan. Khusus kepada para guru Ia menyarankan treatment anak didik dengan sistem dan mekanisme yang baik hasil kajian yang tepat.
Terakhir berkaitan perlindungan hukum profesi guru Ia mengatakan “Bila ada pihak yang mengganggu guru dalam mendidik berikan pada kami, Polres Sukabumi Kota.” Kami Polres Sukabumi Kota memahami mekanisme internal sekolahan dalam mendidik dan memberikan sanksi pada anak didik. Kami hanya menangani bila ada pengaduan yang sudah tidak bisa ditangani pihak internal sekolah antara guru dan orangtua anak didik.
Intinya dalam bahasa yang lugas Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro mengatakan, “Manfaatkan Saya Untuk Perbaikan Pendidikan di Kota Sukabumi”. Selamat bertugas AKBP Susatyo Purnomo Condro “Kapolda” Kota Sukabumi.