Pewarta : Ester

Koran SINAR PAGI, Tanah Karo,– Erupsi Sinabung beberapa hari lalu meninggalkan trauma bagi murid SD 046417, Tanta Sembiring, Ibnu Tarigan, Erianda dan Niki Ginting adalah beberapa murid yang mengalami trauma.

Kapolda Sumut, Irjen Pol Paulus Waterpauw berdialog dengan murid korban erupsi Gunung Sinabung

Mereka masih mengingat erupsi yang mengharuskan keempatnya dan puluhan murid lainnya meninggalkan gedung sekolah. Niki salah satu murid menceritakan saat itu mereka sedang belajar. Tiba-tiba ada terikan erupsi dan mereka langsung keluar kelas, erlari ke jalan sambil menangis. “Kami lomba lari ke kampung Ndeskati yang ada di sebelah sana,” kenangnya yang diamini teman-temannya.

Senada dengan Niki, temannya yang bernama Ibnu juga menambahkan mereka sangat ketakutan dengan erupsi Sinabung, apalagi bapak dan ibu guru sudah berlari. Dia dan teman-temannya memilih meninggalkan sekolah, “Kami teriak-teriak dan menangis,” tutur murid kelas 6 itu.

Demikian halnya yang dialami Tanta sembiring murid kelas 5 di sekolah tersebut,”Waktu itu, aku nampak gunungnya berasap pak. Aku lari saja. Kutinggalkan temanku. Aku takut sekali,” tuturnya sembari mengusap air mata.

Ditanya apakah Tanta masih takut. Dia mengatakan sudah tidak takut lagi karena gunungnya tidak marah lagi,”Gunungnya sudah baik pak,” serunya kembali mengusap air matanya.