11.8 C
New York
Selasa, Oktober 15, 2024

Buy now

spot_img

Terkait Beredarnya Video Penganiayaan, Lapas Kelas II B Sukabumi Perketat Pengawasan

Pewarta : Avenk/Ida

Koran SINAR PAGI, Kota Sukabumi,- Terkait beredarnya video penganiayaan yang dilakukan sekelompok tahanan oleh tahanan lainnya yang terjadi didalam lingkungan Lapas Kelas II B Sukabumi beberapa waktu lalu, menurut KPLP, Alviantino yang ditemui diruang kerjanya, Rabu (21/02/18), kejadian tersebut sudah diantisipasi sebelumnya.

Pasalnya, selain sudah mendapat informasi bahwa tahanan yang berasal dari gank motor Bridgez tersebut sudah ditunggu genk motor lain yang sudah masuk duluan, tahanan baru tersebut pun sudah mengajukan permohonan untuk tidak dikeluarkan dari ruang mapenaling (karantina).

“Sejak awal kelompok gank motor ini masuk, kita sudah lakukan pengamanan kepada mereka, karena sudah ada kabar sebelumnya yang menyatakan bahwa kelompok ini sudah ditunggu kelompok gank motor lainnya, disamping juga ada permintaan dari mereka agar tidak dikeluarkan dari ruang karantina, namun ternyata ada kelompok lain diluar gank motor yang punya dendam pribadi dengan kelompok ini,” papar Alviantino.

Selanjutnya untuk mengantisipasi kemungkinan balas dendam mengingat tersiar kabar akan ada pergerakan massa dari Gank Motor Bridgez pusat ke Kota Sukabumi, pihak Lapas selanjutnya selain memanggil keluarga kedua belah pihak, termasuk kepada pihak Bridgez untuk menyelesaikan masalah ini, pihaknya juga berkoordinasi dengan Polres sukabumi untuk pengamanan.

“Mengingat tersiar kabar akan ada pergerakan massa Bridgez ke Kota Sukabumi, kami melakukan koordinasi dengan Polres Sukabumi untuk melakukan pengamanan,” ucapnya.

Terkait alat perekam (HP android) yang bisa lolos hingga masuk ke kamar tahanan, Alviantino mengatakan, untuk mengantisipasi hal serupa terjadi kembali, pasca kejadian tersebut dalam satu minggu terakhir pihaknya sudah 3 kali melakukan penggeledahan dan pengamanan ekstra diarea kamar.

”Sebetulnya kejadian ini diluar dugaan kami, karena terjadi dikamar karantina, karena kamar inikan orangnya terus berganti, tapi ternyata justru terjadi di kamar tersebut, kita akan perketat pengawasan dikamar yang satu ini,” kata Tino lagi.

Sesuai yang tertuang dalam BAP, kata Tino, keberdaan HP tersebut diruang tahanan diduga diperoleh dari WBP yang sudah pulang, baik dengan cara dipinjam ataupun dibeli,”Kita belum menemukan jalan masuknya darimana, masih sulit ditemukan, bisa saja ada oknum yang bermain, kita akan terus selidiki ini,” tandasnya.

Sementara itu ketiga tersangka yakni E, F dan R tambahnya, sudah diserahkan kepada pihak kepolisian untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan.

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles