Pewarta : A Y Saputra
Koran SINAR PAGI, Kabupaten Ciamis,- Anggota DPRD Kabupaten Ciamis, Imam Dana Kurnia,S.Pt dari Fraksi PKB daerah pemilihan 3, Kamis (15/03/18) mengadakan reses di Desa Sukahurip, Kecamatan Cisaga, di Aula desa tersebut.
Hadir dalam acara tersebut, Kepala Desa Sukahurip, Wawan, Camat Cisaga, Drs.H.Dede Suparman, BPD, LPM, tokoh masyarakat, tokoh agama, anggota Panwaslu Kecamatan dan masyarakat Cisaga.
Dalam sambutannya Kepala Desa Sukahurip, Wawan menyambut baik reses tersebut, dalam kesempatan tersebut dia menyampaikan berbagai hal yang menjadi keluhan masyarakat didesanya, demikian juga warga memanfaatkan reses tersebut untuk menyampaikan aspirasinya.
Seusai acara Imam Dana Kurnia,S.Pt saat diwawancarai Koran Sinar Pagi mengatakan, reses merupakan kegiatan konstitusional yang menjadi salah satu tugas pokok dan fungsi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dalam rangka bersilaturahim sekaligus menjaring aspirasi masyarakat.
“Bingkainya adalah, bagaimana membangun komunikasi dengan masyarakat didaerah pemilihan, saya ingin mendengar langsung harapan masyarakat,” ucapnya.
Menurutnya, dalam kesempatan tersebut tidak ada pembicaraan soal dukung – mendukung jelang pemilihan legilatif 2019 mendatan.
“Reses ini murni karena tugas dan fungsi saya sebagai anggota DPRD Kabupaten Ciamis untuk bersilaturahmi sekaligus menampung aspirasi dari masyarakat untuk dijadikan modal kita kedepan baik sebagai anggota dewan maupun sebagai anggota masyarakat, sehingga akan terjalin sebuah hubungan baik yang akan melahirkan pemahaman demokrasi yang lebih baik,” tuturnya.
Selanjutnya mengenai keinginan dan harapan masyarakat yang disampaikan dalam reses itu, Imam menilai sebagai suatu hal yang wajar,”Masyarakat gaduh kahoyong, simkuring oge gaduh kahoyong, urang tendeun eta kahoyong jang direalisasikeun, saha nu nyambungan jadi pulang sambung,” ucapnya dalam Bahasa Sunda.
(Masyarakat punya keinginan, demikian juga saya, kita tampung keinginan tersebut untuk direalisasikan nanti – red).
Sehingga lanjutnya, akan ada komitmen “Bekerja dan Berbuat” sebagai timbal balik, dalam artian, anda butuh saya dan saya butuh anda, kita saling membutuhkan.
“Perbedaan itu wajar, namun dengan perbedaan justru akan lebih indah,” pungkasnya.