Pewarta : Ester
Koran SINAR PAGI, Kota Medan,- Seperti diketahui tahun 2018 ini masyarakat Provinsi Sumut akan menghadapi pelaksanaan pesta demokrasi yang juga merupakan agenda nasional yaitu Pemilihan Umum Ketua Daerah (Pemilukada/ Pilkada) serentak diwilayah Sumut. Oleh karena itu setiap tahapan dalam Pilkada harus berjalan dengan aman, tertib dan lancar serta terhindar dari berbagai potensi gangguan termasuk gangguan keamanan, keselamatan dan ketertiban guna mendukung terselenggaranya pilkada yang sesuai harapan, untuk itu penting dilaksanakan Latihan Simulasi / Sistem Pengamanan Kota (Sispam Kota) Mantap Praja Toba 2018.
Mengingat hal tersebut, Kamis (08/02/18) pukul 09.00 Wib bertempat dilapangan Lanud Soewondo dilaksanakan acara Apel Simulasi Sispamkota Ops. Mantap Pra Toba 2018 dengan tema “Kita tingkatkan sinergi TNI-POLRI dengan instansi terkait dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman pada pilkada serentak 2018 di wilayah Sumut“.
Turut hadir dalam acara tersebut Gubernur Ir.H.T.Erry Nuradi,M.Si, Kapolda Sumut Irjen Pol Drs.Paulus Waterpauw, Ketua DPRD Sumut, Pangdam I/BB, Danlantamal I Belawan, Pangkosek Hanudnas III, Kejati Sumut , Ketua Pengadilan Tinggi, Kabinda Sumut, Kepala BNNP Sumut, Konsul Negara Sahabat dan para pejabat utama Polda Sumut.
Simulasi diperankan oleh Personel Sat Brimob Polda Sumut, Polrestabes Medan, Staf Mapoldasu serta TNI AD, AU dan AL sebanyak 1.500 personil. Sasaran Simulasi dalam rangka pemilukada / pilkada serentak 2018 diwilayah Sumut adalah : Kediaman Cagubsu, Jalan Raya menuju lokasi kampanye, Pam di lokasi kampanye, Pam TPS, Pam Kotak Suara, Penyanderaan, Ancaman bom, Pam kantor KPU, Massa anarkis dan Penjarahan, Patroli bersama TNI Polri dan Parade / Devile.
Kapolda Sumut, Irjen Pol Drs.Paulus Waterpauw, dalam sambutannya mengatakan, Simulasi ini akan memberikan penambahan pengetahuan teknis dan pengetahuan tentang tindakan apa yang harus kita lakukan bilamana terjadi suatu gangguan kamtibmas dan akan mendekatkan pada suatu nilai profesionalisme.
“Kita harus tetap mampu menjaga situasi kamtibmas karena kita sudah siap dan sudah melakukan upaya antisipasi mulai dari perkiraan intelijen yang tajam, saya tekankan bahwa dalam segala kemungkinan situasi yang mungkin terjadi kita perlu lakukan pola antisipasi dan pola penanganan yang terencana sehingga kota siap, mahir dan mampu mempertanggungjawabkan situasi tersebut melalui tindakan dan pola penanganan yang baik,” tuturnya.
Kepada para instruktur dan pelaksana simulasi, Kapolda minta untuk melakukan analisa dan evaluasi atas pelaksanaan simulasi ini, sehingga dapat diperbaiki dan dipersiapkan cara bertindak yang lebih komprehensif dalam menghadapi situasi kontijensi dalam pengamanan pilkada serentak diwilayah Sumatera Utara.
Ia menyampaikan himbauan akan netralitas sebagai personil TNI – Polri dan aparatur pemerintah yang dapat menjalankan fungsi dan peranannya serta dapat menjamin keberlangsungan penyelenggaraan pilkada yang berjalan dengan tertib, aman dan lancar.
“Pilkada serentak 2018 memiliki aspek dan nilai kerawanan yang tinggi dan kompleks, baik kerawanan konflik horizontal dan konflik vertikal. Antisipasi upaya provokatif yang menggunakan entitas bangsa seperti sikap intoleransi dan penyebar kebencian dengan menggunakan media sosial sehingga memunculkan konflik sosial ditengah-tengah masyarakat,” ujarnya.