Pewarta : Ester
Koran SINAR PAGI, Kota Medan,- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan dalam hal ini Fraksi PPP berharap agar kalangan perempuan yang terjun di partai politik untuk tidak mengumbar janji kepada masyarakat bila ingin maju menjadi calon legislatif.
Hal itu disampaikan, M.Yusuf, Wakil Ketua Fraksi PPP DPRD Medan didampinggi Hj.Hamidah dan Zulkifli Sitepu, anggota Fraksi PPP, Senin (29/01/18) saat menerima jajaran pengurus Kaukus Politik Perempuan Indonesia yang dipimpin Elli Julianti selaku Ketua didampinggi Yusnizar, Sekretaris dan Okta Vivilia, Bendahara.
Ia mengatakan bahwa saat ini keterwakilan perempuan di DPRD Medan belum seutuhnya terpenuhi, tapi untuk ke depan hal ini bisa terpenuhi.”Jumlah keterwakilan perempuan berdasarkan aturan undang-undang adalah 30 persen, tapi ini belum terpenuhi saat ini hanya ada 5 perempuan, harusnya bisa 15 perempuan disini (DPRD Medan,red). Jadi dengan adanya organisasi ini nantinya ke depan bisa total penuh.Karena Kaukus Politik Perempuan Indonesia ini bagian dari berbagai partai politik yang ingin maju ke legislatif, tapi saat ini masih melakukan tahapan pembelajaran,” ucapnya.
Namun, kata Yusuf, dalam proses pembelajaran tersebut, kiranya tidak mengumbar janji-janji kepada masyarakat, tapi dapat mengambil sikap yang sanga logika.”Jika ada niat mau maju ke tingkat legislatif agar jangan sampai mengumbar janji kepada masyarakat, cukup bekerja yang sesuai dengan kemampuan kita. Artinya disini secara logika saja kerja, bukan apa-apa nantinya kita sendiri yang mengalami kesulitan memenuhi itu, seperti saya dua periode sudah duduk, tapi selama proses majunnya saya tidak satu pun saya umbar janji,” katanya.
Yusuf mengatakan langkah yang paling tepat dilakukan dengan cara melakukan tahapan sosialisasi kepada lingkungan sekitar dan elemen lainya yang dapat dijadikan basis kepercayaan untuk meraih suara.”Artinya disini cukuplah kita bekerja dilingkungan kita sendiri,lalu membina kelompok-kelompok tertentu, misalnya saya sebagai ustad aktif ceramah dan rutin lakukan dialog dengan ibu-ibu pengajian. Tidak satu pun saya umbar janji karena itu akan membuat saya kesulitan dan akan terus ditagih warga.Jadi yang ril dan logika saja yang disampaikan karena penentunya itu yang diatas.Dan jika memang ada niat maju ke dunia politik cobalah masuk ke dalam stuktur organisasi parpol sendiri,bukan diluar stuktur dan ikut-ikutan,” katanya.
Lain halnya dengan Zulkifli Lubis ,yang menyarankan agar didalam pertarungan meraih legislatif itu lebjh mengutamakan suara partai, serta para calon legislatif melakukan pembagian zona wilayah.” Pertarungan ditahun 2019 akan sangat lebih ketat untuk merebut kursi legislatif,tapi kerja utama yang harus dilakukan utamakan dulu suara partai.Dan sesama caleg nantinya kami sarankan saling membagi zona kerja jangan saling berebut zona. Jika ini terjadi,maka akan membuat masyarakat menjadi bigung,Jadi saling membantu saja disetiap wilayah pemilihan fokuskan suara partai,kalau kemenangan itu penentunya garis tangan dan Tuhan,” katanya.
Masih ditempat yang sama,Hj.Hamidah,menyambut positf kehadiran organisasi tersebut, sehingga dapat menjadi wadah para kaum perempuan untuk saling bertukar pikiran,”Untuk saat ini keterwakilan perempuan di DPRD Medan sangat rendah dengan adanya wadah ini maka bisa memberikan pencerahaman bagi perempuan yang ingin terjun ke politik,sehingga keterwakilan perempuan bisa terpenuhi. Dan sarankan saya lakukan pembinaan secara stuktur mulai saat ini jangan saling sikut dan ikutan-ikutan apa yang sudah dilakukan rekan lainya,” katanya.
Sedangkan, Hj.Evy Julianti, mengatakan bahwa wadah tersebut merupakan kumpulan perempuan dari berbagai partai politìk yang ingin belajar secara terus menerus.”Organisasi ini memang terdiri dari berbagai perempuan yang sudah memiliki partai politik.Tapi kami memiliki tujuan seutuhnya bahwa kami ingin belajar apa sesungguhnya politik itu jadi kami tidak memandang sisi partai dan keingin tema-teman, tapi ini jadi wadah yang bertujuan belajar dan sharing,” ujar Evy.