Pewarta : liputan khusus
Koran SINAR PAGI, Bandung,- Penilaian anggaran dekonsentrasi oleh Kemenkes RI, menempatkan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat meraih peringkat ke 2 secara Nasional, dengan akumulatif persentase rata-rata 89,46% di bawah Dinkes Sumsel dengan akumulatif 91,68% pencapaiannya.
Dasar penilaian yang diambil Kemenkes meliputi bidang Setjen, Kesmas, Yankes, P2P, Farmilkes serta PPSDMK secara akumulatif. Hal tersebut membuktikan bahwa penilaian monev tahun 2017, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mengalami peningkatan penyerapan anggaran dekonsentrasi secara signifikan, ungkap kadis kepada media koran sinar pagi beberapa waktu yang lalu. ( 21/01 ).
Kadinkes prov Jabar, H.Dodo Suhendar memaparkan, tentang prestasi yang diraih tersebut merupakan hasil kerja keras dari semua bidang yang terlibat di dalamnya. “tentunya keberhasilan yang diraih tidak mudah , diperlukan kerja keras , konsekuensi dengan kontinuitas dalam berkomunikasi. Sehingga masalah distribusi ( PMT ) terhadap semua Dinkes Kabupaten / Kota dapat tercapai dengan tepat waktu,” paparnya.
Selain itu, Dodo Suhendar menjelaskan, pihakya terus berupaya untuk meningkatan kualitas SDM , baik personil maupun lembaga dengan program Bintek. ” Bagaimanapun kemajuan teknologi harus diimbangi dengan kemampuan personal, untuk itu Dinkes prov Jabar selalu aktif dalam kegiatan Bintek, dengan harapan kedepannya Dinkes jauh lebih berprestasi.” jelasnya.
Selanjut dia, meminta semua jajaran dinkes kabupaten / kota untuk lebih bersinergi, selalu berkomunikasi sehingga dapat mempertahankan prestasi yang diraih. ” ini merupakan keberhasilan bersama, tentunya juga menjadi tanggung jawab bersama untuk meningkatkan prestasi tahun depan lebih baik,” tegasnya.