Jumat, November 8, 2024

Data Sementara Dampak Gempa Banten, 3.000 Lebih Rumah Di Kabupaten Sukabumi Rusak

Pewarta : Avenk

Koran SINAR PAGI, Kabupaten Sukabumi,- Guncangan gempa tektonik berkekuatan 6,4 Skla Richter yang berlokasi di Lebak Banten pada kedalaman 10 Km, Selasa (23/01/18) kemarin, bedampak cukup signifikan di Kabupaten Sukabumi, data sementara menyebutkan 3.000 lebih rumah rusak yang menyebar di 47 kecamatan.

Dari jumlah tersebut terbagi dalam kategori rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan, selain itu terdapat beberapa fasilitas umum yang turut rusak yakni, 4 unit sekolah, 4 bangunan mesjid, 1 majelis ta’lim, 2 rumah sakit dan 1 bangunan tempat usaha.

Terkait hal tersebut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Sukabumi melakukan tanggap darurat bencana dengan membuat posko di zona terdampak bencana, mendirikan tenda evakuasi dan pembagian logistik serta penanganan kesehatan.

Menurut Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) pada BPBD Kabupaten Sukabumi, Agus Muharam yang ditemui diruang kerjanya, tindakan tanggap darurat lebih difokuskan kepada evakuasi warga,

“Untuk sementara tanggap darurat difokuskan pada tindakan evakuasi korban terdampak bencana, setelah itu akan ada pengkajian pasca bencana, apakah diperlukan hunian sementara (Huntara), pemberian bahan material atau penanganan lain sesuai data dilapangan yang terkoordinasi dengan dinas / instansi terkait,” ucapnya.

Disebutkan, dari data sementara ada 3 zona bencana yang cukup masiv yakni Kecamatan Cikakak, Kecamatan Pabuaran dan Kecamatan Kabandungan dimana tingkat kerusakannya cukup signifikan, ujarnya.

Dia memghimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai kemungkinan, “Jangan mudah percaya terhadap informasi yang tidak jelas, lebih baik tanya langsung kepada instansi yang berkompeten dan tetap kondusif terhadap arahan dari instansi berwenang, soalnya gempa tektonik sulit diprediksi, berbeda dengan bencana gunung meletus atau potensi tsunami karena sudah ada alat pendeteksinya yakni EWS (Early Warning System),” tandasnya.

Sementara menurut Eko, Kabid.Pencegahan BPBD Propinsi Jawa Barat, pihaknya masih melakukan identifikasi awal, namun secara keseluruhan penanganan sudah dilakukan dengan baik,”Dari data sementara yang diperoleh BPBD Propinsi Jawa Barat, dari 19 kota/kabupaten yang merasakan getaran gempa, ada 3 daerah yang kerusakannya cukup signifikan yakni, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur dan Bogor,” ungkapnya.

Related Articles

Media Sosial

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine

Berita Terbaru