Pewarta : Jeky E Saepudin
Koran SINAR PAGI, Sumedang,- Beras merupakan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia itu ternyata harganya kini terus “meroket”, pasalnya di PB.Tjemara Putra pabrik huller Desa Mandalaherang Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang beras cap Naga dari harga Rp.11.800 per kg, kini harganya mencapai Rp.13.400 per Kg, Kamis, (04/01/18).
Hal itu diketahui dari pantauan koransinarpagijuara.com saat ke Pabrik Hulller yang berlokasi di pinggir jalan raya Bandung – Cirebon tersebut.
Dikatakan pedagang beras di Pabrik itu Yanti (68),”Awalnya harga beras cap Naga Rp.295.000 per karung (isi 25 Kg – red) atau Rp.11.800/Kg , terus naik menjadi Rp.310.000 per karung atau jadi Rp.12.400/Kg dan kini Rp.335.000 per karung atau Rp.13.400/Kg”, ujarnya.
Sementara untuk cap Kuda dari Rp.320.000 per karung isi 25 kg atau Rp.12.800 per Kg, naik jadi Rp.330.000 per karung atau Rp.13.200 per kg, dan kini menjadi Rp.345.000 per karung atau Rp.13.800 per kg nya. sementara untuk beras cap Harimau dari harga semula Rp.11.800 per kg naik jadi Rp.13.000 per kg.
Dikatakan Yanti lagi, kenaikan harga beras itu sudah sejak seminggu yang lalu dan menurutnya hal itu diakibatkan gabah padi mulai langka dipasaran.
Perkataan Yanti itu dikuatkan Didin (52) yang juga petugas di pabrik itu. Menurut Didin, hal itu diakibatkan musim paceklik yang terjadi hingga bulan Pebruari 2018, dan menurut perkiraan Didin, kejadian ini akan berlangsung hingga bulan Maret 2018 ini.
“Didaerah Ujungjaya, bulan Maret nanti mulai ada panen tapi hal itu tidak akan berpengaruh terhadap harga beras”, ujar Didin.
Diungkapkan Didin, justru masa panen didaerah lain yang bisa mempengaruhi harga beras,
“Yang bisa berpengaruh terhadap harga jika terjadi panen di daerah Pantura, Subang dan Karawang, dan bukan di daerah Ujungjaya, setelah itu harga beras biasanya normal kembali”, ujarnya.
Warga Cimalaka, Haya Sri Rahayu (49) mengeluhkan kenaikan harga beras itu,
“Ya ampuun, harga beras mau jadi berapa, rasanya makin sulit kehidupan ini, kemarin juga saya beli beras di pabrik itu harganya memang Rp.13.800 per kg, terpaksa gak jadi beli”, keluhnya.