Pewarta : Wahyudi
Koran SINAR PAGI, Cimahi,- Persaingan usaha di era globalisasi memang sangat terasa bagi pelaku usaha di sektor KUKM, banyaknya produk impor skala besar memberikan dampak instabilitas produksi dan fluktuatif harga sehingga banyak pelaku usaha kecil yang gulung tikar.
Namun hal itu, tidak berlaku untuk perusahaan yang bergerak di bidang minuman tradisional ini. Karena sampai saat sekarang CV. Cihanjuang Inti Teknik ( Cintek ) tetap eksis dan konsisten berproduksi bahkan tetap melakukan inovasi rasa dengan mengikuti selera masyarakat modern namun tetap mengedepankan ciri khas tradisionalnya yaitu ” Bandrek Hanjuang ” dengan aroma rempahnya yang paten.
Perusahaan yang dirintis dari tahun 1999 ini, saat ini telah memproduksi hampir 12 rasa, seperti sakoteng, kopi bajigur, kopi bandrek, beas cikur dan tentu yang menjadi andalan “Bandrek Hanjuang” minuman khas parahyangan.
Humas CV.Cintek, Muhamad Sanusi menjelaskan, keterlibatan Dinas KUKM memang sangat diperlukan dalam perkembangan usaha terutama masalah pemasaran produk.
“Sejauh ini produk kita sebenarnya masih tetap konsisten, bahkan untuk lokal market saja kita sudah diterima oleh modern market hampir semua swalayan di Bandung, agen Surabaya dan kota lain dipulau jawa, memang untuk keluar pulau kita lagi dalam penjajagan dahulu.” Kata Sanusi.
Selanjutnya, Muhamad Sanusi berharap Pemerintah Kota Cimahi untuk lebih proaktif dalam pengawasan pelaku KUKM dan membantu pemasaran serta pembinaan secara konsisten.
“Seharusnya Disperindag dan KUKM lebih tanggap terhadap situasi, belum tentu semua bisa memasarkan produk mereka sendiri, dan sejauh ini belum ada kunjungan dinas secara resmi dari era pemerintah sebelumnya, ya sudah lama sekali pa…”, papar Sanusi.
Masih kata Sanusi, dibalik ketatnya persaingan usaha mikro, CV.Cihanjuang inti teknik ( Cintek ) tetap berinovasi dengan meluncurkan produk baru di awal tahun 2018, seperti produk ” Green Coffee Latte vegetale, Black Tea Latte dan Priangan green tea latte vegetale , dengan harapan lebih mempunyai nilai komersial dan bisa menembus pasar internasional.” paparnya, Kamis ( 04/01 ).
