Pewarta : Amsar Marbun
Koran SINAR PAGI, Kabupaten Dairi,- Kabupaten Dairi adalah kabupaten yang terdapat di Sumatra Utara, dan merupakan salah satu kabupaten di tanah air bahkan mungkin di dunia yang berhasil membuat sebuah tempat objek wisata berkonsep sejarah kehadiran Nabi Adam dan Hawa serta perjalanan Nabi – Nabi dan Kitab Suci yang menjadi pedoman ummat beragam agama di dunia.
Adalah Obyek wisata “Taman Iman” yang dibangun sejak tahun 2001 ini terletak daerah perbukitan sekira 10 Km dari Kota Sidikalang atau sekitar 150 Km dari kota Medan, dipandang oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Dairi yang berpenduduk sekitar 300.000 jiwa, sebagai salah satu asset daerah untuk pengembangan pariwisata kedepan, terutama dalam bidang wisata religi, yang bisa menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Obyek wisata yang dirancang dan dibangun oleh Dr.Master P Tumanggor untuk kemudian dibenahi dan dilanjutkan oleh Bupati Kabupaten Dairi Jhonny Sitohang agar menjadi objek wisata unggulan di Kabupaten Dairi. untuk mewujudkan gagasan itu, maka bupati mengumpulkan beberapa tokoh masyarakat dan pemuka agama yang ada disekitar Kabupaten Dairi untuk berdialog guna merealisasikan rencana ini.

Dari pertemuan tersebut didapat kesepakatan mengenai lokasi pembangunan Taman Wisata Iman Dairi yaitu di Perbukitan Sitinjo, Kecamatan Sitinjo. Lokasi yang ditutupi hutan dan pepohonan pinus, diilai sangat bagus untuk dijadikan sebagai kawasan religius (iman) sekaligus tempat berwisata.
Dengan memanfaatkan lahan seluas 13 hektar, Pemda setempat membangun beberapa tempat ibadah, seperti Gereja, Masjid, Vihara, Kuil, serta arena bermain dan fasilitas pendukung untuk berwisata. Pembangunan proyek dilaksanakan dalam kurun waktu 3 tahun mulai dari tahun 2001 hingga tahun 2003 sebagai tahap awal dari pembangunan.
Untuk selanjutnya, guna melengkapi beberapa fasilitas pendukung, Pemda setempat melakukannya secara bertahap agar Wisata Taman Iman Dairi betul-betul menjadi tempat yang nyaman untuk beribadah sekaligus berwisata.
Kedepannya Pemerintah Daerah Kabupaten Dairi menargetkan kawasan ini bisa menjadi kawasan wisata iman bagi wisatawan mancanegara.
Hasil penelusuran Wartawan Koran SINAR PAGI, banyak hal menarik yang bisa dinikmati dan dipelajari wisatawan saat menelusuri kawasan obyek wisata ini, selain terdapat beberapa fasilitasi yang melukiskan sejarah Nabi Adam Dan Hawa serta kisah Nabi – Nabi yang menjalankan dan menyebarkan ajaran agama dan dilengkapi sejumlah rumah ibadah, seperti Vihara, Gereja dan Mesjid.
Eksotik, menawan, dan penuh nuansa religius itulah kata yang pantas untuk mengungkapkan panorama yang terdapat di Taman Wisata Iman Dairi. Rancangan tata ruang dalam pembangunan Taman Wisata Iman Dairi, diatur secara sempurna, bukit yang semula tertutup hutan, diimbangi dengan bangunan-bangunan ibadah dan beberapa miniatur sebagai daya tarik lebih. Masing-masing miniatur tersebut, menggambarkan beberapa kejadian dan tempat yang dianggap suci oleh beberapa agama.
Pada pintu masuk, para wisatawan disambut oleh patung Sang Buddha dengan posisi bermeditasi sembari duduk bersila, dengan posisi telapak tangan kanan menghadap kedepan seperti sedang melakukan salam hormat, sementara posisi tangan kiri menopang sikunya dari bawah. dan sebuah candi yang dipergunakan untuk tempat beribadah umat Buddha.
Vihara Saddhavadana menjadi nama candi yang dirancang mengikuti desain seperti bangunan Candi Borobudur yang terdapat di Jawa Tengah, dan sekitar 100 meter dari lokasi Vihara Saddhavadana terdapat gereja Oikumene dan beberapa miniatur salib untuk tempat peribadatan umat Kristen Protestan. Gereja tersebut dibangun diatas perbukitan yang didepannya (lembah) terpampang pemandangan alam yang menawan.
Persis disamping Gereja, dibangun beberapa replika salib besar yang dipasang secara berjejer. Sebagian dari replika salib tersebut menceritakan proses perjalanan penyaliban (via dolorosa) terhadap Yesus guna membebaskan manusia dari dosa sebagaimana yang dikisahkan Kitab Suci (Injil).
Dilokasi yang sama, dibangun sebuah patung Abraham ketika sedang menyerahkan kurban kepada Tuhan dan disamping patung Abraham, terdapat patung Nabi Musa yang menggambarkan tentang perjalanan Nabi Musa yang bersiap-siap menerima sepuluh perintah dari Tuhan sebagaimana dikisahkan dalam Alkitab.
Patung tersebut sengaja dibangun tidak jauh dari relief Salib, sebagai salah satu upaya untuk mengenalkan wisatawan terhadap agama ini dari dekat mengenai kisah perjalanan sang pembawa ajaran agama tersebut.
Berjalan beberapa menit dari lokasi patung Abraham dan Musa, terdapat Gua Bunda Maria yang disimbolkan sebagai wanita suci bagi Kristen Khatolik. Di dalam gua tersebut terdapat patung Bunda Maria yang berparas cantik dengan posisi berdiri menggunakan pakaian jubah berwarna putih dipadu dengan biru muda.
Gua berukuran kecil tersebut dibangun persis dilereng perbukitan dengan pintu manghadap ke lembah. Sementara komposisi bangunan menggunakan batu dan semen yang dibentuk persis menyerupai gua yang ada di alam bebarapa tempat.
Setelah melewati Gua Bunda Maria, para wisatawan akan disuguhkan sebuah bangunan rumah ibadah (Kuil) Hindu. Kuil yang dibangun mengikuti rancangan bangunan kuno ini menyerupai pura yang terdapat di Bali, terutama bangunan menaranya.
Sementara pada bagian dalam taman, terdapat sebuah miniatur Ka‘bah seperti yang terdapat di dalam Masjidil Haram, Makkah. Di sekeliling bangunan miniatur Ka‘bah dihiasi dengan tanaman bunga yang beraneka warna. Pembangunan miniatur Ka‘bah ini sebagai upaya menghadirkan simbol suci bagi umat Islam didalam taman.
Dengan kehadiran miniatur ini, diharapkan para pengunjung terutama umat Islam dapat mengenal simbol agama mereka sembari berwisata. Tidak jauh dari Miniatur Ka‘bah, berdiri sebuah bangunan masjid yang diperuntukkan bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah.
Taman Wisata Iman Dairi ini, tidak hanya dipenuhi bangunan-bangunan peribadatan bagi umat beragama namun juga dihiasi dengan beberapa keindahan panorama alam dan barisan hutan pinus yang begitu rindang.
Sungai yang mengalir dari perbukitan, menambah daya tarik dari taman ini. Komposisi bangunan-bangunan peribadatan berpadu dengan keindahan alam yang memukau, menjadikan Taman Wisata Iman Dairi sebagai salah satu lokasi wisata favorit di Kabupaten Dairi.
Di dalam taman terdapat satu bangunan yang dipergunakan untuk pos pengamanan yang dipergunakan oleh petugas untuk mengawasi dan mengontrol taman serta keamanan para pengunjung, selain itu dibeberapa titik dalam taman, dibangun beberapa pondok kecil yang dapat dipergunakan oleh wistawan untuk tempat beristirahat serta berlindung dari cuaca panas dan hujan.
Taman ini juga dilengkapi dengan tempat penginapan berupa asrama, mes dan pemondokan. Untuk mendukung beberapa kegiatan keagamaan yang membutuhkan tempat dengan kapasitas besar, seperti pernikahan, Misa bersama, dan pesta di taman ini dibangun sebuah auditorium yang memiliki aula besar yang dapat dipergunakan untuk kegiatan tersebut.
Sementara untuk mengakomodir kebutuhan konsumsi para wisatawan, di taman tersebut dibangun sebuah restoran dan minimarket yang menyediakan beberapa menu halal untuk dikonsumsi oleh pengunjung di Wisata Taman Iman.
Untuk menuju kawasan Taman Wisatan Iman Dairi yang terletak di Bukit Sitinjo, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatra Utara, Indonesia ini, perjalanan dapat ditempuh dengan menggunakan angkutan umum (bus), mobil pribadi, atau mobil sewaan.
Jika menggunakan angkutan umum (bus), perjalanan dimulai dari Bandar Udara Internasional Silangit menuju Kota Sidikalang (Ibu Kota Kabupaten Dairi) yang berjarak 85 km dengan waktu tempuh sekitar 2 jam.