Senin, Februari 10, 2025

Pentingnya Etika Berorgnisasi Dalam Managerial Pers Dan Taatnya Kepada Kode Etik Jurnalistik

Oleh : Jeky Eep Saepudin,SE
(Kabiro Koran SINAR PAGI Kabupaten Sumedang)

Untuk nenjalankan pekerjaannya seorang wartawan dilingkungan perusahaan pers atau managerial pers perlu memahami etika, pasalnya etika merupakan sikap moral yang bisa menunjukan anda seorang jurnalis yang berkualitas atau tidak.

Etika dalam pergaulan di lingkungan pers ada yang disebut etika beroganisasi dan ada juga etika wartawan. Etika berorganisasi merupakan sikap moral seorang wartawan dan seluruh organ managerial dilingkungan perusahaan pers itu sendiri dalam keseharian sikap dan tindakannya, dari perilaku yang bisa menjaga ke kompakan dan kesolidan juga saling menghargai diantara teman sejawat demi kemajuan peruhaan pers itu sendiri.

Sementara kode etik wartawan atau di Undang Undang No. 40/1999 tentang Pers lebih di kenal dengan sebutan Kode Etik Wartawan Indonesia ( KEWI ) atau Kode Etik Jurnalistik Indonesia ( KEJI).

Di Pasal 2, pada Kode Etik Jurnalistik Indonesia yang dikeluarkan Dewan Pers selaras dengan UU No. 40/1999 tentang Pers itu menyatakan :

“Wartawan Indonesia menempuh cara – cara yang profesional dalam melaksanakan tugas jurnalistik nya”.

Dalam prakteknya, menurut undang – undang itu seorang wartawan harus memahami betul apa yang terkadung dalam kode etik tersebut dan juga penerapannya dalam keseharian undang – undang tentang Pers tersebut. Sehingga dalam penerapannya dilapangan, seorang jurnalis terhindar dari benturan hukum yang kadang muncul disaat melakukan tugas kejurnalistikannya.

Oleh katena itu ditegaskan seorang wartawan dalam tugas keseharianya harus terus menjalankan dan menaati kode etik jurnalistik agar ke profesionalannuya terus terjaga.

Seperti dikatakan UU No. 40/1999 tentang Pers, di pasal 7 ayat 2 menyatakan :

“Wartawan memiliki dan menaati Kode Etik Jurnalistik”

Perilaku wartawan dilapangan suka atau tidak suka merupakan wajah dari media itu sendiri karena bagaimanapun juga ia merupakan pembawa “cermin” dari managerial perusahaan pers nya.

Baik buruk nya perilaku seorang wartawan tak akan lepas dari nama media yang ia bawa, maka oleh karenanya seorang wartawan yang sudah profesional akan selalu menjaga etika dan selalu melakukan koordinasi di internal managerial medianya agar nama baik dan nama perusahaan pers nya juga keharmonisan susana kerja tetap terjaga.

Hindari rasa ” besar ” kepala atau merasa yang paling terhebat diantara teman sejawat, karena anda berada di satu roda organisasi yang sama dan memang yang perlu dikembangkan adalah sikap dan rasa jika anda memang bukan orang paling “terhebat ” dan “bukan” juga orang paling terbaik dilingkungan itu karenana yang menilai mestinya bukan kita tapi orang lain. Tekankan kerja sama karena roda itu akan berputar jika semua saling melengkapi dan anda memang kenyataanya merupakan bagian “kecil” diputaran roda itu.

Sikap “jumawa” anda merupakan tampilan sikap yang mencerminkan tak profesional nya anda di dunia ke jurnalisan anda bekerja, pasalnya sikap itu tidak mesti dipraktekan karena tak sesuai dengan norma atau aturan yang ada di manapun, dan tak sejalan dengan Undang – Undang No. 40 tahun 1999 tentang Pers.

Tentunya kata “diatas langit masih ada langit”, mesti terus dii ingat di kepala para insan yang mengaku wartawan, agar mereka sadar betapa luasnya dunia kejurnalisan ini dan betapa hebat nya mereka para wartawan yang terlebih dahulu berkiprah. Tapi tentunya mereka tetap bersikap santun walaupun keberadaan mereka dan karya – karya mereka di akui dunia kejurnalisan Indonesia maupun dunia internasional

Adapun 33 orang tokoh wartawan populer Indonesia dari masa ke masa yang terkenal di dalam negeri hingga mancanegara diantaranya :

1. Abdul Rivai,
2. Abdulah Ahmad,
3. Adam Malik Batubara ( Mantan Wakil Presiden RI),
4. Djamaludin Adinegoro,
5. Prof. Dr. Andi Abdul Muis,
6. Ani Idrus,
7. Arsendo Atmowiloto,
8. Atang Ruswita,
9. Burhanuddin Mohamad Diah,
10. Dahlan Iskan,
11. Desi Anwar,
12. Dja Endar Moeda Harahap,
13. Djawoto
14. Goenawan Soesatyo
15. Harmoko ( Mantan Menpen )
16. Dr ( HC) Jacob Oetomo
17. Muhamad Jusuf Ronodiputro
18. Karni Ilyas
19. Lazarus Edward Manuhuta
20. Lirm Koen Hiang
21. Mahyudin Datuk Sulton Maharadja
22. Maria Margaretha Hartiningsih
23. Mochtar Lubis
24. Nobertus Riantiarno
25. Parada Harahap
26. Petrus Kanisius Ojong (Auwjong Peng Koen)
27. Ramadhan Karta Hadinata
28. Rohana Kudus
29. H.Rosihan Anwar
30. Rumhardjono
31. Sabam Pandapotan Siagian
32. Raden Mas Djokomono Titto Adhi Soerjo.
33. Titie Said.

Related Articles

Media Sosial

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine

Berita Terbaru