Pewarta : adi / fitry
Koran SINAR PAGI, OKI
Baru satu tahun ditempati Ruang Kelas Baru (RKB) SMPN 3 Tanjung Lubuk Kabupaten OKI sudah rusak parah.
Dari hasil pantauan langsung media ini di lapangan kondisi RKB SMPN 3 Tanjung Lubuk yang baru satu tahun ditempati tersebut yakni diperuntukan bagi kelas 7 dan kelas 8.
Lantai kelas khususnya diruang kelas 7 sudah rusak parah, keramik lantai sudah hancur, ambruk, berantakan berkeping-keping.
Begitu juga dengan lantai tangga menuju papan tulis siswa serta lantai di luar ruangan kelas setempat kondisinya juga ambruk. Kemudian plafon yang bocor.
Bahkan yang parahnya lagi ada satu lokal bangunan tahun 2008 untuk ruang kelas 9 sama sekali tidak bisa ditempati karena tidak layak pakai nyaris ambruk.
Ditambah lagi ruang kantor juga rusak parah dan sebagai solusi perumahan kepala sekolah dijadikan ruang kantor.
Menurut keterangan salah seorang guru yang mengajar di SMPN 3 Tanjung Lubuk, Nurhasanah, rusaknya RKB yang baru setahun ditempati itu dalam kurun waktu setahun ini. Artinya belum lama.
Pihak sekolah juga heran apa sebabnya, apa faktor kualitas dan mutu bangunan memang rendah atau memang pengaruh alam.
Yang jelas ujar Nurhasanah, akibat kondisi sekolah yang demikian otomatis menjadikan suasana belajar tidak nyaman.
“Kami jadi takut ngajar kalo sewaktu-waktu plafon ambruk dan menimpa”, ujar Nurhasanah ngeri.
Hal senada juga diungkapkan beberapa siswanya yang mengaku merasa tidak nyaman belajar dalam ruangan yang rusak.
“Kami belajar jadi tidak konsentrasi, tidak nyaman dan was-was. Pokoknya idak tenang”, tutur siswa.
Menanggapi hal itu, Bupati OKI, Iskandar SE saat dikonfirmasi usai rapat Paripurna DPRD, Senin (20/11) mengatakan, jika hal tersebut sudah diketahuinya. Dan dalam waktu dekat akan segera ditindaklanjuti.
Iskandar menilai mungkin hal itu akibat kondisi alam yang tanahnya belum labil. Karena tanah RKB tersebut merupakan timbunan sehingga menyebabkan kondisi lantai menjadi ambruk.