Pewarta:Yohanes Jes Daniel
Koran Sinar Pagi (Malaka NTT). Dari Sabang sampai Merauke seluruh Masyarakat Indonesia merayakan HUT RI Ke 72. Dengan penuh suka cita yang diisi dengan berbagai kegiatan yang diawali dengan pengibaran Sang Saka Merah Putih pada pagi hari.
SMA PLUS ST ALBERTUS AGUNG WELEUN jadi contoh sekolah yang ditemui wartawan saat hari ulang tahun RI ke 72 di Malaka Nusa Tenggara Timur. Mereka melakukan pengibaran bendera Merah Putih dengan penuh hikmat dan rasa gembira karena bangsa Indonesia telah merdeka. Kesiapan para petugas upacara pengibaran Sang Saka Merah Putih disiapkan oleh panitia 1 minggu sebelum hari pelaksanaan. Persiapan mental yang baik dan latihan yang keras mereka lakukan demi berkibarnya Sang Saka Merah Putih di lingkungan sekolah yang berada di desa Weleun Malaka ini. Dengan dihadiri masyarakat sekitar lingkungan sekolah upacara ini berjalan dengan baik dan hikmat. Warga masyakarat pun antusias mengikuti upacara di sekolah tersebut.
Usai memimpin upacara pengibaran bendera Merah Putih, Yohanis Mauk Fahik mengatakan, pihaknya mengadakan upacara pengibaran Sang Saka Merah Putih di sekolah karena dirinya ingin memberikan pengetahuan dan makna dari Kemerdekaan RI itu sendiri kepada siswa. Karena selama ini siswa hanya tau bahwa HUT RI itu adalah pawai baris berbaris, dan pentas seni saja. Dengan memahami arti sesungguhnya kemerdekaan Republik Indonesia, siswa diharapkan dapat meneruskan perjuangan para pahlawan dengan belajar sungguh-sungguh untuk dapat membangun bangsa ini semakin baik.
Siswa dan guru di SMA PLUS ST ALBERTUS AGUNG ini juga memeriahkan HUT RI dengan berbagai lomba seperti lomba makan kerupuk, gigit koin, makan pisang, memasukkan paku ke dalam botol dan bahkan permainan sendal bakiak yang biasa di mainkan di pulau jawa. Siswa, guru dan masyarakat sekitar sangat antusias dan senang terutama saat permainan balap sandal bakiak karena menurut mereka permainan ini baru pertama kali mereka lihat dan mereka mainkan di kabupaten Malaka khususnya. Berbekal pengalaman di pulau jawa, pembina osis, Yos mengajarkan permainan balap sendal bakiak tersebut. Dirinya berharap dengan permainan ini di harapkan siswa dapat bekerja sama untuk mencapai keberhasilan, ungkapnya kepada wartawan