Pewarta : adi / fitry
Koran SINAR PAGI, Kayuagung OKI

Badan Litbang dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutan Republik Indonesia melakukan press Tour ke Lahan Gambut Sepucuk-Kayuagung Kabupaten OKI Sumatera Selatan, Selasa (15/8).

Kegiatan yang melibatkan rekan-rekan pers itu selain bertujuan mensosialisasikan bagaimana merestorasi lahan gambut dan pencegahan kebakaran melalui publikasi media juga guna mempelajari secara detail atas keberhasilan Provinsi Sumsel khusunya Kabupaten OKI yang telah merestorasi lahan gambut yang ada paska kebakaran.

Sehingga masyarakat luas bisa memahaminya dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Penanaman pohon di lahan gambut Sepucuk-Kayuagung oleh Balitbang & Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Penanaman pohon di lahan gambut Sepucuk-Kayuagung oleh Balitbang & Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Karena diketahui selama ini lahan gambut paska kebakaran sangat sulit untuk kembali hijau. Tapi nyatanya Kabupaten OKI dan Sumatera Selatan berhasil melaksanakan hal tersebut.

Bahkan lahan gambut yang berada di daerah Sepucuk-Kayuagung itu beberapa bulan yang lalu menjadi lokasi Bon Challenge yang dihadiri oleh 27 delegasi dari berbagai Negara. Sehingga Nama Kabupaten OKI dan Sumatera Selatan tidak hanya di kenal di Indonesia tapi juga dikenal di Negara Luar.

Dalam kesempatan tour itu, dilaksanakan penanaman pohon yang dilakukan oleh pihak Balitbang Kementerian sendiri dan kemudian perwakilan dari berbagai media insan pers.

Bastoni, Ketua Tim Peneliti Balitbang dan Inovasi Sumatera Selatan mengatakan, setelah kebakaran lahan pada tahun 2015 kemarin yang menjadi PR bagi mereka yakni bagaimana mencegah terjadinya kebakaran lahan, menekan laju konversi dan drainase lahan gambut.

Dijelaskan Bastoni, adapun 4 siasat restorasi ekosistem gambut diantaranya,
Percontohan restorasi lahan gambut diantaranya, Identifikasi karakteristik lahan gambut terdegrasi, Revegetasi lahan gambut tergenang sepanjang tahun kecuali pada musim kemarau panjang, Revegetasi lahan gambut yang tergenang hanya pada musim hujan. Dan Revegetasi lahan gmbut yang tidak pernah tergenang akibat konversi dan drainase .

Untuk lahan Gambut yang ada di Sepucuk-Kayuagung awalnya hanya ditanami pohon Ramin dan Jelutung tetapi sekarang sudah ditambah 25 pohon lain lagi untuk kembali dicoba.