Pewarta : Sony
Koran SINAR PAGI, Sukabumi
Mulai hari selasa (01/07) pemerintah secara serentak menggelar Imunisasi Campak dan Rubella atau “Measles-Rubella” (MR) di seluruh Pulau Jawa, untuk bayi usia sembilan bulan hingga anak usia 15 tahun. Vaksinasi dilakukan di sekolah, pos yandu hingga puskesmas.
Kementerian Kesehatan menargetkan 95 persen dari 34 juta sasaran imunisasi tahun 2017 ini mendapat vaksin imunisasi MR. Tahun depan pemerintah akan melanjutkan imunisasi MR untuk wilayah di luar Pulau Jawa.
Korelasi dengan kegiatan tersebut, Dinas Kesehatan Kota Sukabumi menggelar acara itu untuk yang pertama di SDN Warudoyong Kota Sukabumi rabu (02/07), acara yang di hadiri Wakil Walikota Kota Sukabumi H.Achmad Fahmi, nampak juga dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi berserta jajaran, serta unsur perangkat pemerintahan di Kecamatan dan Kelurahan Warudoyong, orang tua siswa dan juga masyarakat sekitar turut hadir.
Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Sekolah SDN Warudoyong Hj.Neni Kusdiningsih M.Pd,”Sekolah menjadi salah satu lokasi menggelar Imunisasi MR atau Campak dan Rubella ini. Kebetulan SDN Warudoyong ditunjuk untuk menggelar kegiatan ini untuk pertama kali tingkat Sekolah Dasar, Kami telah mensosialisasikan akan kegiatan ini beberapa waktu lalu dan mempersiapkan acara ini agar sukses pada pelaksanaannya. Alhamdulillah acara ini berjalan dengan sangat lancar dan sukses, dan kami merasa bangga. Adapun kehadiran Pak Wakil Walikota pada acara ini adalah beliau ingin menyaksikan acara ini. secara langsung. Melalui imunisasi Campak dan Rubella ini di harapkan anak-anak menjadi sehat,” terang Kepala Sekolah kepada Awak Koran Sinar Pagi di ruang kerjanya.
Lebih lanjut dijelaskan Neni,”Campak dapat menyebabkan komplikasi yang sangat serius, antara lain radang paru, radang otak, kebutaan, gizi buruk, dan bahkan kematian. Sementara Rubella akan menimbulkan penyakit ringan jika menjangkiti anak-anak, tetapi jika menjangkiti ibu hamil maka bisa menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang dilahirkan. Kecacatan tersebut meliputi kelainan pada jantung dan mata, tuli dan keterlambatan perkembangan.” pungkasnya.