Pewarta : adi/fitry
Koran SINAR PAGI, Ogan Ilir
Naas yang dialami Hambali (57), warga desa Harimau Tandang, Kecamatan Pemulutan Selatan Kabupaten Ogan Ilir karena rumah miliknya ludes di lalap sijago merah. Beruntung tidak ada korban jiwa saat kejadian.
Kebakaran tersebut terjadi pada Minggu (09/07) sekitar pukul 09.00 WIB dimana Hambali saat itu sedang pergi ke sawah untuk menanam padi. Api berasal dari ledakan tabung gas elpiji 3Kg.
Menurut keterangan Hambali, beruntung saat kejadian semua anak dan cucunya juga tidak berada di rumah. Sehingga semuanya selamat. Namun, harta benda satu pun tidak bisa diselamatkan kecuali hanya pakaian yang menempel di badan. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 90 juta.
“Saya saat itu sedang ke sawah menanam padi, untung anak-anak saya dan juga cucu saya juga tidak dirumah. Mereka sedang berada di rumah tetangga sebelah”, jelas ayah tiga orang anak ini sedih.
Saat ini Hambali untuk sementara tinggal dan menumpang di rumah saudaranya yang tidak jauh dari rumah. Dan berharap pemerintah mau memberi bantuan kepadanya.
Sementara itu, Kepala Desa Harimau Tandang, Samsul mengatakan, sebagai Pemerintah Desa dirinya sangat kasihan dan prihatin atas musibah yang menimpa warganya, Hambali.
Saat kebakaran terjadi, ujar Samsul, masyarakat bergotong royong membantu memadamkan api. Namun, karena hembusan angin yang begitu kencang membuat api cepat menyala dengan besarnya. Apalagi kondisi rumah korban yang berbentuk panggung dan berdiri di atas perairan menjadikan barang-barang milik korban tak mampu diselamatkan.
“Saya akan mengajak masyarakat untuk memberikan bantuan secara sukarela kepada korban guna meringankan bebannya”, ungkap Samsul.
Selain itu, akan meminta kepada pemerintah Ogan Ilir kiranya juga memberikan bantuan kepada korban sebagai bentuk kepedulian.
Kepada seluruh masyarakat dan semua pihak Kades Samsul juga menghimbau kiranya lebih berhati-hati dalam menggunakan tabung gas elpiji di rumah. Jangan sampai kejadian serupa kembali terulang ke warga lainnya.