Poto Ilustrasi
Pewarta : adi/fitry
Koran SINAR PAGI, Kayuagung OKI
Dana iuran Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Kabupaten OKI Sumatera Selatan menuai pertanyaan khususnya bagi para anggota. Karena dinilai tidak ada realisasi kegiatan sama sekali terutama kegiatan untuk tingkat Kabupaten.
Setiap guru PNS yang bertugas di Kabupaten OKI otomatis menjadi anggota PGRI, dan setiap bulan gaji mereka di potong Rp.5000 untuk iuaran PGRI tersebut.
Adapun yang menjabat Ketua PGRI Kabupaten OKI yakni, H. Husin, SPd, yang saat ini menjabat sebagai Sekda Pemkab OKI dengan anggota sebanyak 4.728 orang.
Ironis menurut keterangan salah satu anggota PGRI yang berinisial I dan S, organisasi para guru itu sama sekali tidak ada kegiatan. Sehingga mereka para anggota PGRI bingung dan mempertanyakan peruntukan dana yang setiap bulannya dipungut.
“Kemana dana iuran kami yang setiap bulan dipungut, sementara bentuk kegiatan tidak ada sama sekali. Jadi, untuk apa dana yang terkumpul”, ujar I dan S penuh tanda tanya.
Hal senada juga diungkapkan salah satu pengurus PGRI Kecamatan yang ada di Kabupaten OKI, yang minta identitasnya dirahasiakan membenarkan jika para anggota PGRI dipungut iuaran sebesar Rp.5000 / bulan.
Dengan rincian disetor ke Kabupaten sebesar Rp2.400,-. Kemudian untuk di Kecamatan sendiri memang ada wujud kegiatan yang dilakukan seperti upacara. Selain itu, dana sosial.
Pengurus PGRI Kecamatan ini, tidak menampik jika pihaknya juga mempertanyakan realisasi kegiatan di Kabupaten OKI.
“Seingat saya memang selama ini belum pernah ada kegiatan PGRI di Kabupaten. Yang ada kegiatan PGRI Kecamatan dihadiri pihak Kabupaten”, ujar Sumber tadi serius.
Menanggapi hal itu, Ketua PGRI Kabupaten OKI, H. Husin, SPd, ketika di konfirmasi via telpon enggan berkomentar.