Pewarta : Asmidan
Koran SINAR PAGI, OKU Selatan
Pemerintah Kabupaten OKU Selatan menanggapi positif keluhan warga atas melonjaknya harga gas elpiji 3 Kg dengan menggelar operasi pasar (OP) di depan Gedung Kesenian Muaradua, sebagai upaya untuk menetralisir lonjakan harga yang tidak terkendali hingga mencapai Rp.27 ribu/ tabung, Rabu (05/07).
Disebutkan, dalam OP Pemkab. OKU Selatan menyediakan 500 tabung gas dengan harga jual Rp.18 ribu/ tabung yang hanya dalam hitungan jam habis terjual diserbu warga.
Dari pengamatan wartawan Koran SINAR PAGI, bukan hanya warga Muaradua yang mengeluhkan melonjaknya harga elpiji 3 Kg tersebut, tapi hampir merata di seantero OKU Selatan terhitung sejak menjelang Idul Fitri hingga pasca lebaran usai, dimana harga – harga 9 (sembilan) bahan makanan pokok utamanya gas elpiji 3 Kg diluar kendali akibat kelangkaan.
Rusmin (27) warga Talang Nangka menyarankan Pemerintah Kabupaten utamanya dinas terkait beserta jajarannya bisa menyelidiki penyebab gejolak permasalahan yang ada hingga sampai ke desa – desa,”Permasalahannya sama, yakni gejolak harga hingga menimbulkan keresahan warga yang merata tidak hanya di lingkar Muaradua.,” ucapnya.
“Agen – agen gas yang ada di OKU Selatan sekali – kali di sentuh dong, ada apa ini, apakah karena kebetulan saja,” Cetus Rusmin.
Sekarang ini lanjutnya, daya beli masyarakat berkurang, untuk bertahan hidup aja susah, belum lagi ditambah kebutuhan yang semakin meningkat, maka Pemerintah Kabupaten OKU Selatan diminta turun tangan demi untuk menetralisir keadaan, pungkasnya.