Pewarta : Agus Lukman
Koran SINAR PAGI, Garut
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bhakti Kusumah siap menelurkan lulusan yang siap bersaing di dunia kerja, dengan menciptakan siswa kreatif serta inovatif. Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari bimbingan kepala sekolah dan para guru yang berkeinginan kuat agar lulusan sekolahnya memiliki standar sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
Selain itu, SMK Bhakti Kusumah memang sudah terbukti bisa menciptakan pekerja yang profesional dan memiliki kompetensi mumpuni dalam menghadapi persaingan global saat ini, demikian dikatakan Aming Kurnia Kepala SMK Bhakti Kusumah Kersamanah didampingi ketua Yayasan Al-Marjan, Wawan Setiawan Anwar,S.Ag pada Koran Sinar Pagi.
“Sekolah ini akan kita tingkatkan kompetensinya, agar bisa menciptakan anak-anak yang bisa bekerja secara profesional dan berdaya saing dan diakui standarnya oleh negara-negara lain,” katanya .
Dijelaskannya, disamping menimba ilmu pendidikan kejuruan, pihaknya menerapkan pendidikan plus keagamaan supaya berbudi pekerti dan berahlaq baik, sehingga dapat dicontoh oleh orang lain,”Pegang teguh janji pelajar jangan tinggalkan agama,” ujarnya.
Dia berharap akan ada orang sukses yang berasal dari siswa – siswi yang kami didik, agar menjadi kebanggaan orang tua dan sekolah,”Insya Allah menjadi kebanggaan di wilayah kecamatan Kersamanah dan kabupaten Garut,” paparnya.
Menurutnya kesuksesan yang diraih seseorang pasti harus melalui proses panjang dan penuh perjuangan serta pengorbanan,”Tidak ada jalan instan untuk menuju kesuksesan, siapa yang memiliki cita-cita besar, maka usahanyapun harus besar,” tandas Kepala SMK Bakti Kusumah Kersamanah.
Untuk itu dia mengingatkan bahwa janji-janji yang telah diucapkan yaitu, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah yang utama,”Jangan pernah meninggalkan Sholat lima waktu, jangan sia – siakan masa depan dengan hal konyol yang hanya akan merusak dan menghancurkan masa depan,” tegasnya.
“SMK Bakti Kusumah Kersamanah akan menyiapkan pondok terutama bagi siswa yang rumahnya jauh dari sekolah, sambil belajar agama, dan semua ini tidak dipungut biaya baik di sekolah maupun pondok,” pungkas Aming.