Pewarta : Sony Syahrani
Koran SINAR PAGI, Sukabumi

Tahu persis bahwa Fb adalah media sosial hubungan kekerabatan yang boleh dikatakan sangat erat untuk kalangan tertentu di dumay ( dunia maya ), Boleh jadi, karena berteman di kantor atau berkenalan dengan saudara, teman lama yang sudah puluhan tahun tidak berjumpa, atau siapa saja lah, yang dapat membuat kita terhubung dengan seseorang di dumay.

Di Facebook, nama dan foto profil kalau betul dapat memberikan informasi kepada pengguna dari siapa kontak dijalin, bagaimana hubungan antara kontak dengan pengguna merupakan suatu hal yang dapat langsung diketahui, sehingga seandainya terjadi suatu kontak, keseriusan atau keisengan dapat segera dideteksi, itupun kalau kebetulan sedang OL. Beruntung kalau ada yang berniat jahat, pada saat Off. Namun sebetulnya sungguh tidak dapat kita ketahui kalau ternyata akun yang mengontak pengguna itu di bajak !.

Seperti yang terjadi pada Mia Rochmiati, salah satu guru di SMA Negeri 1 Kota Sukabumi, sungguh sangat kaget ketika mengetahui bahwa akun facebooknya ternyata di bajak orang lain yang diduga bernama Fresensia Nelsha Rante, No Rek : 382301002160504, Bank BRI, yang mengaku orang Makassar dan berstatus Mahasiswi Keperawatan di STIKES NUSANTARA JAYA MAKASSAR.

Ternyata oh ternyata, orang ini sangat lihai dan pintar pun menguasai dunia IT, sehingga dapat dengan mudah dan leluasa membajak akun orang lain di FB. dengan menginbox teman-teman Mia, orang ini meminta untuk di transferkan sejumlah uang dengan dalih meminta tolong.

Ketika awak Koran Sinar Pagi Sukabumi mendatangi Kantor Bank BRI Cabang Utama Sukabumi dan bertemu dengan salah satu staff yang enggan disebut namanya untuk meminta klarifikasi, konfirmasi dan tanggapan mengenai kasus ini, pihak BRI mengatakan, No Rekening seperti yang disebut diatas, telah dilaporkan oleh beberapa pihak terkait penipuan yang telah dilakukan oleh orang tersebut,

Namun, sungguh sangat disayangkan, menurut keterangan yang dihimpun berdasarkan penjelasan pihak bank, bahwa nomor rekening tersebut walau sudah di blokir namun masih dapat menerima transferan walau tidak dapat diambil. nah loh ! koq seperti itu ya…

Ada kawan yang memberi kiat, bagaimana akun yang sudah dibajak, harus di reset, paling tidak emailnya, atau menggunakan password yang menggunakan kombinasi huruf dan angka, atau tanda lainnya, dengan menggunakan password kombinasi, diharapkan akun akan sulit di bajak.

Namun sebetulnya kalau kita berpikir panjang bisa menggunakan fasilitas video call di FB untuk mencek kebenaran dari si kontak. Dengan menggunakan fasilitas itu kita dapat mengetahui kebenaran si kontak. Paling tidak suaranya yang menggunakan bahasa ibu si kontak dapat diketahui asli atau dibuat-buat.

Bisa saja si kontak langsung kaget di ajak video call. Pembajak bisa kena bajak ! Hanya saja karena memang tidak dapat membantu, dan lalu tidak ada respons lagi dari kontak tersebut, komunikasi berhenti. Tapi di luar semua itu, sekarang ini memang perlu ekstra hati-hati.