Pewarta : Agus Lukman
Koran SINAR PAGI, Garut
Akibat banyaknya jalan yang dibiarkan berlubang disepanjang jalan Cibiuk, tak sedikit terjadi kecelakaan yang dialami pengguna jalan bahkan hingga merengut nyawa, seperti yang terjadi di Kampung Andir. Desa Majasari Kecamatan Cibiuk Kabupaten Jawa Barat, belum lama ini.
Kendati sesungguhnya perawatan jalan tersebut menjadi tanggung jawab pemerintah propinsi, namun untuk menghindari banyaknya terjadi kecelakaan diwilayah Andir tersebut dengan kondisi jalan menanjak hampir sekitar 50 meter, warga dan Panguyuban Pedagang Pasar Limbangan (P3L), berjibaky memperbaikinya dengan rabat.
Ketua P3L H.Basar mengatakan, “Jalan raya Limbangan – Leuwigoong – Garut sudah rusak parah, di era pemerintahan sekarang ini tidak ada perbaikan sedikitpun, tidak seperti waktu akan mencalonkan diri, baik bakal calon bupati ataupun anggota dewan selalu menjanjikan perbaikan infrastruktur untuk masyarakat, tetapi kenyataannya hanya janji manis semata, rakyat sampai sekarang hanya diberi mimpi tanpa realita yang nyata,” katanya.
Menurut Basar, pembangunan untuk kepentingan masyarakat umum tidak pernah menjadi prioritas, lain dengan kepentingan pembangunan sektor bisnis yang jelas keuntungannya, sekalipun bertentangan dengan aturan dan undang – undang, tambahnya.
Dia mengungkapkan, banyak pembangunan sektor bisnis yang tidak dilengkapi dengan perizinan sebagaimana ditetapkan dalam aturan, sampai pada akhirnya masyarakat kecil menjadi korban,”sebagai bukti nyata kami Paguyuban Pedagang Pasar Limbangan bersama-sama dengan masyarakat Adir mencoba sekemempuan kami untuk memperbaiki jalan raya didaerah Andir kecamatan Cibiuk,” ucapnya pada Koran Sinar Pagi, Rabu (01/02).
Ia mengemukakan, Jalan yang menjadi penghubung kota Garut menuju Limbangan menjadi jalan utama ini kondisinya sangat memprihatinkan, hingga tak jarang berakibat fatal, menurutnya, hal tersebut sudah diketahui oleh pemerintah di bawah baik itu desa, kecamatan, ataupun polsek Cibiuk, akan tetapi tidak ada aksi nyata yang dilakukan, tandas H.Basar.
“Harus berapa banyak lagi masyarakat yang menjadi korban, meregang nyawa akibat kelalaian pemerintah kabupaten Garut melaksanakan kewajibannya, sebagai abdi dan pelayan masyarakat,” papar Ketua P3L.
Dia menambahkan, Perbaikan jalan raya oleh masyarakat menjadi somasi bagi pemerintah daerah Kabupaten Garut untuk melaksanakan kewajibannya, dan tidak menutup kemungkinan masyarakat untuk menggugat sebagai upaya perlindungan terhadap masyarakat untuk tidak kembali menjadi korban akibat kelalaian pemerintah kabupaten Garut.
“Dasar euweuh ka era teu siga keur hayangna jadi Bupati atawa jadi anggota dewan, janji dipake alat ngamuluskeun jalan ngarah maksud kahontal, tos calik di korsi pejabat mah boro-boro aya ka inget, padahal meuli baju jeung sapatuna oge make duit rakyat,” pungkas H. Basar dengan nada geram.