Pewarta : Agus Lukman/Fitri.N
Koran SINAR PAGI, Garut
Program pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan, hingga rencana full day school, tampaknya akan terhambat jika tidak didukung degan sarana dan prasarana yang baik, salah satunya sarana ruangan sekolah yang representative, untuk kegiatan belajar mengajar, sehingga peserta didik dapat nyaman dan aman dalam menimba ilmu.
Seperti hal nya yang terjadi di SDN Cihaur Kuning Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut, bangunan kelas disekolah tersebut roboh semenjak tahun 2015, namun hingga kini dibiarkan tanpa ada perbaikan.
Kepala sekolah SDN I Cihaurkuning, Ahmad Subagio mengatakan, ruangan belajar disekolahnya ambruk sejak setahun lalu, namun belum diperbaiki, bahkan yang satu lokal kerusakannya sangat parah,”Dengan ambruknya ruangan belajar tersebut, terpaksa anak didiknya menggunakan ruangan perpustakaaan,” ucapnya kepada Koran Sinar Pagi di Kantor UPTD Pendas Malangbong didamping Kepala UPTD Muhaemin, Kamis (05/01)
Diungkapkannya, sejak kejadian ambruknya ruang belajartersebut, terpaksa proses pembelajaran murid kelas I dan II dilaksanakan pagi dan siang, kondisi ini jelas akan menganggu system belajar mengajar, terangnya
Dia menjelakan, ruangan yang 4 lokal masih beratap asbes dan sejak berdiri belum pernah ada perbaikan, sehingga terjadilah musibah itu,”Yang dua lokal diperbaiki dengan program DAK tahun 2015,” katanya.
Kepala UPTD Pendas Kecamatan Malangbong, Muhaemin menerangkan, sekolah tersebut sudah masuk dalam program kerjanya untuk segera diperbaiki, tegasnya.
Sementara Kasi sarana Prasarana (Sapras) Disdik Kabupaten Garut, Erom Suparman mengatakan, pihaknya akan memprioritaskan bantuan dari APBN sebelum mengalokasikan ke program DAK, karena kalau dari DAK tak akan mencukupi untuk rehabilitasi ruangan belajar yang kondisinya lebih dari satu ruangan,”Kami akan mengajukan ke pusat terkait ruangan sekolah yang rusaknya lebih dari satu yang tak bisa diperbaiki dengan Dana Alokasi Khusus (DAK), Saat ini lagi mendata tiap-tiap UPTD, sekolah mana saja yang rusak,” ucapnya.
Dia menegaskan, dua sekolah yang rusak anatara lain SDN I Cihaurkuning Malangbong dan SDN 2 Wangunjaya Banjarwangi, merupakan skala prioritasnya untuk mendapatkan rehab atau RKB pada tahun ini, pungkas Erom.