Pewarta : Abd Haris
Koran SINAR PAGI, Kaltara

Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara terus melakukan upaya percepatan pembangunan infrastruktur jalan. Dalam setiap kesempatan Irianto Lambrie mengupayakan untuk meninjau langsung kelapangan terutama pada bangunan yang sedang berjalan.

Belum lama ini, dia meninjau jalan arah dari Tanjung Selor ke Tanjung Palas, juga Kecamatan Tanjung Utara sampai ke wilayah Sekatak, Selanjutnya jalur Tanjung Selor – Tanjung Palas ditargetkan selesai pada bulan Juni tahun depan, sementara Tanjung Palas –Sekatak ditarget rampung pada bulan Maret 2017 mendatang.

Irianto memaparkan, sampai saat ini progres Tanjung Selor – Tanjung Palas sudah mencapai 65,55 persen. Panjang jalan yang kini dalam tahap perampungan itu seluruhnya 35 kilometer dengan lebar aspal 6 meter, bahu kiri kanan masing-masing 2,5 meter. Sedangkan panjang jalan Tanjung Palas ke Sekatak total 65 km dengan progres sampai saat ini 54 persen. “Untuk paket pertama yang Waskita (Tanjung Selor – Tanjung Palas) kita targetkan Juni, sedangkan yang ke Sekatak Maret 2017,” jelasnya.

Meski ada kendala yang di sebabkan oleh faktor alam misalnya, tanah longsor parah dibeberapa titik, tetapi tidak menyurutkan kegiatan ini untuk segera diselesaikan, hanya kemungkinan ada penambahan waktu.

Dikatakan Irianto, ada dua titik terekstrem longsor di paket pertama jalan Tanjung Selor – Tanjung Palas, yakni di titik STA 16 dan 18, serta beberapa titik kecil lain sebanyak 7 titik. “Sama halnya di jalan Tanjung Palas –Sekatak, ada beberapa titik longsor, namun tidak seekstrem yang dua titik di paket pertama, dengan adanya kendala tersebut besar kemungkinan waktu penyelesaian bertambah,” ucapnya.

Anggaran yang digunakan dalam pembangunan ini untuk paket pertama Tanjung Selor – Tanjung Palas Rp.189 miliar dengan perubahan tambahan menjadi Rp.264 miliar, sedangkan jalan Tanjung Palas – Sekatak yang semula dianggarkan Rp.165 miliar, ada perubahan addendum menjadi Rp.231 miliar. “Dalam anggaran ini ada bantuan dari ADB (Asian Development Bank), jadi tidak APBN murni saja,” sebutnya.

Selain terkendala tanah longsor, untuk jalan Tanjung Palas – Sekatak, pembangunan jalur jalan tersebut terkendala pula oleh program tanam tumbuh pohon,”Beberapa masalah telah diselesaikan, hanya saja masih terkendala lagi oleh adanya pemotongan tebing yang diluar dugaan Pemda Bulungan,” katanya.

Dikatakan Irianto, permasalahan tanam tumbuh pohon masih belum bisa tuntas, karena berada di wilayah Bulungan, sehingga Pemda Bulungan lah yang berwenang, dan hingga saat ini belum menemukan kesepakatan dari Bulungan, tuntas Irianto.