Deni Nurdiana, Direktur Utama Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

Pewarta: Dwi Arifin, Koran Sinar Pagi ( Bandung) – Kebersihan di perkotaan menjadi tugas khusus Pd.Kebersihan Kota Bandung. Adapun tugas pokok PD Kebersihan adalah menyelenggarakan pelayanan jasa di bidang persampahan untuk mewujudkan kota yang bersih, yang kegiatannya meliputi penyapuan jalan, pengumpulan dan pemindahan, pengolahan, pengangkutan, dan pemrosesan akhir sampah.

Selain itu, PD Kebersihan juga melaksanakan penugasan pemerintah daerah di bidang pengelolaan sampah dalam rangka memberikan pelayanan kebersihan kepada masyarakat dan memberikan kontribusi kepada pendapatan asli daerah (PAD).

Kebersihan menjadi prioritas utama pemerintah untuk selalu memberikan edukasi kepada masyarakat terhadap sampah dan pengelolaannya. Sudah dua tahun terakhir Kota Bandung menerima penghargaan Adipura di bidang lingkungan, dan tentunya penghargaan tersebut patut dipertahankan. Dalam hari jadi Kota Bandung yang ke-206, masalah kebersihan menjadi prioritas utama pemerintah untuk selalu memberikan edukasi kepada masyarakat terhadap sampah dan pengelolaannya. Diantara langkahnya pemerintah Kota Bandung saat ini segera merealisasikan biodigester berkapasitas 200 ton guna mengantisipasi persoalan sampah.

Direktur Utama Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung, Deni Nurdiana menjelaskan, prioritas tersebut merupakan bagian dari misi PD Kebersihan untuk mengolah sampah menjadi sumber energi baru yang dapat bermanfaat bagi masyarakat.

“Program strategis salahsatunya adalah, penanganan masalah sampah berbasis energi, ini merupakan prioritas dari PD Kebersihan, untuk mengolah sampah menjadi energi agar manfaat bagi masyarakat,” ujar Deni saat interaktif dengan publik

Dikatakan Deni, PD Kebersihan membangun teknologi biodigester energi yang berbasis sampah organik sisa makanan yang diolah menjadi gas selanjutnya dari gas diubah menjadi energi listrik. Untuk saat ini realisasi tersebut baru ada di skala kecil yang dilakukan di kelurahan dan perumahan. Namun untuk skala kota Bandung pihaknya sudah bekerjasama dengan perusahaan asing.
Deni Nurdiana mengatakan pihaknya sudah menyiapkan dua alternatif tempat. “Yang pertama kan di Pasir Impun, yang kedua punya lahan di Cibiru 5 hektare (ha), itu lahan milik pemkot, dan yang di Pasir Impun itu milik PD. Kebersihan tapi lokasinya di perbatasan,” ujarnya
Dia menjelaskan, saat ini pihaknya sudah menyusun FS untuk alternatif kedua tempat tersebut. “Karena ada alternatif ini saya minta dibuatin lg FS, kayanya di antara dua ini. Saya dorong karena janji saya akhir tahun sudah harus ada. Teknologi biodigester dari Swiss dan Jerman. Dengannya, sampah yang diolah berkapasitas 200 ton itu bisa menghasilkan listrik hingga 15 megawatt.