Pewarta : Avenk/Agus Pren
Koran SINAR PAGI, Sukabumi
Berawal dari sebuah kepedulian terhadap lingkungan, tidak lama lagi warga Limusnunggal Kota Sukabumi akan segera memiliki Tempat Pembuangan Sampah Terpadu yang digagas oleh KSM Amanatul Ummah Sejati.
Hal itu tidak terlepas dari status Kecamatan Cibeureum sebagai daerah pengembangan, dengan tolak ukur telah selesainya pembangunan jalan lingkar yang melalui wilayah tersebut, maka diprediksi perkembangan Kecamatan Cibeureum akan sangat pesat.
Mengingat hal tersebut, masalah persampahan yang selalu menjadi polemik ditengah – tengah masyarakat pun tidak bisa diabaikan dan menjadi pemikiran warga setempat.
Berkaitan dengan masalah tersebut, sebagai langkah antisipasi, KSM Amanatul Ummah Sejati berinisiatif memanfaatkan program yang digulirkan Kementrian PU dan Perumahan Rakyat RI untuk membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu guna menampung sekaligus mengolah sampah rumah tangga diwilayah tersebut.
Menurut Ketua KSM Amanatul Ummah Sejati, Dudi Saeful Rohman, TPST tersebut dibangun selain sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, sampah yang nota bene bau dan kotor, bila dikelola secara profesional ternyata akan menghasilkan sebuah nilai dan karya, namun demikian, lanjut Dudi, hidup dan matinya TPST tersebut tergantung kepada masyarakat itu sendiri.
Maka, demi kelangsungan hidup TPST, sesuai dengan hasil rapat bersama masyarakat di 6 ke RW an yang berlokasi lebih dekat ke TPST, disepakati akan ditarik iuran sampah sebesar Rp.500,-/ hari, dengan rincian Rp.200,- dikembalikan kepada koordinator tingkat RW untuk dikelola sesuai kebutuhannya dan Rp.300,- untuk operasional TPST,”Pemerintah kan hanya membantu sarananya saja, sementara KSM lebih cenderung kepada merubah prilaku masyarakat, maka untuk kelangsungan hidup TPST harus ditanggung bersama oleh masyarakat,” katanya.
Dudi berharap, dengan adanya TPST tersebut, akan menjadi barometer dan pilot project penanganan masalah sampah di Kota Sukabumi, “Sukabumi adalah kota kecil, dan hanya memiliki Tempat Pembuangan Sampah Akhir ( TPSA ) satu, yaitu Cikundul, dengan adanya TPST seperti ini diharapkan usia TPSA nya akan lebih panjang, disamping itu, hal ini pun akan merangsang munculnya komunitas – komunitas pecinta lingkungan,” pungkasnya.
