Pewarta : Wartono SP
Koran Sinar Pagi, Kabupaten Ciamis,-
Menyikapi perkembangan minat baca, anak- anak maupun remaja, yang cenderung menurun sekarang ini, diperlukan peran aktif berbagai fihak untung mencari solusinya.
Kurang nya sarana dan prasarana, seperti perpustakaan umum di daerah,ditambah harga buku buku bacaan yang mahal, disinyalir menjadi salah satu faktor makin melemahnya budaya baca dikalangan kawula muda dan masyarakat umum.
Oleh karena itu, Yayasan Generasi Optimis, yang berdomisili di Dusun Sukaluyu, Desa Girimukti, Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis, kembali akan melebarkan perananan, untuk terus berpartisipasi membangun negeri dengan turut serta mencerdaskan anak bangsa.
Setelah Soft Lounching Istana Optimis Indonesia (Istananya Anak Yatim), yang dibuka oleh Bupati Ciamis (19/08/2016), kini fihak yayasan berencana akan membuka perpustakaan, yang juga akan berpungsi sebagai taman bacaan untuk anak anak.
Menurut pendiri Yayasan Generasi Optimis, Haji Sarpin, SE (42), perpustakaan ini, diupayakan harus sudah beroperasi sebelum tahun baru 2017, oleh karena itu diperlukan dukungan dari semua element, salah satunya untuk pengadaan buku buku bacaan berkualitas, yang memiliki bobot untuk merangsang minat membaca.
Peningkatan minat baca dikalangan muda, diharapkan nantinya, akan membantu membuka jendela dunia, karena seperti kata pepatah, “Buku Itu Gudangnya Ilmu, Sedang Membaca Adalah Kuncinya”, tambah Sarpin.
Rencana pendirian perpustakaan yang digagas Sarpin, langsung mendapat sambutan positif dari salah seorang sastrawan sunda, Ena Rs alias Ena Rusyana (43).
Ena Rusyana, yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Bojonggedang, Kecamatan Rancah, siap menghibahkan 50%, buku buku dari koleksi perpustakaan pribadinya, untuk dipergunakan di perpustakaan Yayasan Generasi Optimis.
“Jika sudah siap waktunya, buku buku tinggal diambil di tempat saya”, ucap Ena Rs, penulis carpon legendaris “Long Lapok”, beberapa waktu lalu melalui pesan singkat.
Ketika Koran Sinar Pagi mengunjungi lokasi yayasan (17/10), tampak didalam asrama putri, beberapa rak buku yang tampak baru selesai dibuat.
“Kepedulian seperti inilah yang kita harapkan, seperti yang dilakukan A Ena,” Ucap Sarpin menanggapi suport Ena Rusyana, via telepon.
Perpustakaan Generasi Optimis, nantinya akan menempati salah satu ruangan di asrama putri Istana Optimis/Istana Yatim, karena asrama putri lebih sedikit penghuninya dibanding asrama putra, jadi masih banyak ruangan yang kosong.
Untuk pengembangan perpustakaan kedepannya, yayasan juga akan meminta bantuan dan bimbingan, kepada Forum Pencinta Baca Jawa Barat, tentang pengelolaan perpustakaan yang sesuai dengan perkembangan zaman.
