Alhamdulillah, segala puji bagi Alloh yang telah menciptakan langit dan bumi, siang dan malam, menghidupkan dan mematikan manusia. Alhamdulillah di hari jum‘at ini, kita masih dianugrahi nikmat iman dan islam, sehingga kita bisa tetap taat, istiqomah beriadah kepada-Nya.
Sholawat serta salam, selalu tercurahkan pada nabi Muhammad SAW. Dengan petunjuknya dan teladannya manusia keluar dari kebodohan, kehinaan dan penderitaan kepada kemuliaan dan keadilan.
Belum lama ini, kita melewati hari pergantian tahun baru 1438H. Banyak orang yang merenungi, mengevaluasi, dan muhasabah diahir dan awal tahun ini. Ada manusia yang rutin menghisab dirinya, setiap bulan, minggu, setiap hari sebelum tidur, dan setiap waktu sholat. Dengan merenung dan mengevaluasi diri, dia dapat mengetahui kekurangan dan kelebihannya, teringat dosa dimasa lalunya yang belum ditobatinya. Tujuan merenung tiada lain untuk terwujudnya hari yang lebih baik. Dalam sabda Nabi, Dijelaskan: “Barangsiapa yang hari ini lebih baik dari hari sebelumnya, maka dia beruntung. Jika lebih buruk maka ia celaka dan jika sama antara hari ini dan hari kemarin maka ia merugi“
Banyak ujian yang diberikan dari waktu ke waktu dari Alloh SWT, tiada lain untuk ketaatan dan ketaqwaan kepada-Nya. Ada orang beriman yang dengan ujian kesulitan dan kesakitan dia semakin taat. Ada yang dengan kemudahan dan kenikmatan hidup dia bersyukur dan semakin taat. Dan sebaliknya, dengan kesulitan atau keadaan sakit, kemudahan dan banyak kenikmatan dia tidak taat.
Penting bagi kita selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan setiap waktu. Karena manusia tidak terlepas dari ujian dari Alloh dan godaan dari syaitan laknatulloh. Tak sedikit di manusia ahir zaman, dia paginya beriman, sorenya menjadi kafir, dia diwaktu paginya beriman, menjelang siang menjadi kafir. Karena tergoda oleh godaan syaitan.
Jadi penting untuk selamat dunia ahirat, manusia dari waktu ke waktu, muhasabah mengevaluasi untuk meningkatkan keimanan, keislaman dan amal sholeh. Sesuai dengan firman Alloh, dalam surat Al-asr, “Demi waktu, sesungguhnya manusia dalam kerugian, kecuali mereka yang beriman, beramal sholeh dan saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran“
Intinya, keimanan yang dibarengi dengan amal sholeh, saling menasihati dan bersabar dijalan kebenaran, berjama‘ah dalam berpegang teguh kepada al-qur‘an dan as-sunnah, dengan setiap langkah dibarengi dengan doa. “Semoga dengannya, kita hidup dalam Ridho-Nya, khusnul khotimah dan masuk Surga-Nya.
(Tulis berdasarkan isi Khutbah Jum‘at, Ustad. Dwi Arifin, 6 Muharam 1438H di Masjid Al-Hidayah)