Koran Sinar Pagi (Bandung) Ketua Forum Pecinta Baca Jawa Barat, Dwi Arifin mengapresiasi langkah Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan yang berupaya meningkatkan dan mengembangkan pustakawan dan duta baca.
Dwi Arifin menilai, upaya tersebut akan berdampak pada kualitas SDM di Jawa Barat. Para pegerak literasi yang dioptimalkan akan memperbaiki peradaban manusia. Budaya baca dinegara maju harus kita kembangkan ditanah sunda. Kultur masyarakat yang agamis, mudah diarahkan untuk menumbuhkan budaya baca. Karena pada ayat perintah dalam al-qur‘an yang pertama, isi perintahnya adalah iqro yang berarti baca.
Dengan Jawa Barat akan menjadi tuan rumah Seminar Ilmiah Nasional dan Rapat Kerja Pusat (Rakerpus) XX Ikatan Pustakawan Indonesia di Hotel Panghegar, Kota Bandung pada Senin hingga Rabu, 11-13 Oktober 2016. Semoga menjadi awal tumbuhnya peradaban dengan masyarakat yang cerdas, penuh karya, dan menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan.
Selanjutnya, pihak Ketua panitia seminar dan rakerpus, Kepala Bapusipda Jabar Nenny Kencanawati menuturkan, kegiatan tersebut bertujuan untuk menyelaraskan pemahaman tentang media sosial dan pemanfaatannya bagi perpustakaan dan pustakawan.
Rencananya akan diikuti 500 pustakwan dari seluruh Indonesia. Seminar tersebut akan dihadiri sejumlah pemateri dari dirjen kominfo, dirjen otda kemendagri, bunda literasi Jabar Netty Prasetyani Heryawan, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, serta sejumlah pustakawan berprestasi yang akan berbagi cerita/pengalaman.
“Penggunaan media sosial bagi pustawakan dan perpustaakaan ini bertujuan mempromosikan segala bentuk indormasi koleksi terbaru yang dimiliki perpustakan. Medsos akan efektif sebagai sarana optimal pelayanan perpustakaan, medsos juga jadi alat perekat perpustakaan, pustakawan dan masyarakat,”kata dia dalam jumpa pers yang digelar Gedung Bapusipda Jabar, Jalan Kawaluyaan Indah 4, Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Jumat, 7 Oktober 2016.
Menurut dia, masyarakat saat ini, sangat aktif menggunakan media sosial seperti Facebook, Twitter, Path, Instagram. Dengan menggunakan media sosial, masyarakat tidak akan ketinggalan bentuk informasi apapun termasuk informasi perpustakaan.
“Jadi dengan adanya seminar bisa menyelaraskan pemahaman para pustakawan agar memanfaatkan media sosial yang efektif dan terarah,”ucap dia.
Sebelumnya, Sekertaris Utama Perpustakaan Nasional, selaku Ketua Umum Pengurus Pusat IPI (Pengurus Pusat Ikatan Pustakawan Indonesia) Dedi Junaedi mengatakan, diadakannya Rakerpus, dan Seminar Nasional tersebut sesuai dengan AD/ART IPI dan Amanat Kongres XIII IPI Tahun 2015 di Padang Sumatera Barat, maka PP – IPI akan melaksanakan Rapat Kerja Pusat XX dan Seminar Ilmiah Nasional Ikatan Pustakawan Indonesia Tahun 2016.
“Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Provinsi Jawa Barat mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah,” katanya saat beraudiensi dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, di Gedung Negara Pakuan, Jumat malam, 30 September 2016.
Pemateri yang akan hadir pada acara seminar diantaranya Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo RI, Dra. Rosarita Niken, Walikota Bandung Ridwan Kamil, dan Duta Baca Indonesia Najwa Shihab.
Kegiatan ini, katanya, selain ditujukan dalam rangka mengkonsolidasikan dan menyelaraskan tugas – tugas organisasi, seminar nasional bertemakan ‘Pustakawan dan Media Sosial’ akan mengupas tuntas pemahaman terkait manfaat media sosial bagi pustakawan.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyambut baik diadakannya gelaran tersebut. Terlebih pada Rakerpus akan dirumuskan terobosan, atau program kerja yang mendorong Pustakawan untuk mengembangkan kapasitas dan fungsinya.