Pewarta Abd : Haris
Koran SINAR PAGI, Kaltara
Awal bulan ini, areal persawahan seluas sekitar 100 ha telah berhasil dibuka di Kalimantan Utara (Kaltara). Penambahan areal persawahan ini adalah Program Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) berupa cetak sawah untuk penanaman padi bekerja sama dengan TNI AD untuk pembukaan lahannya.
Agar segera dapat dimanfaatkan, Gubernur Kalimantan Utara Dr H Irianto Lambrie meminta pergerakan program ini dilakukan secara sinergi,”Informasi dari Dinas Pertanian, Kehutanan dan Ketahanan Pangan Kaltara, proses pelelangan bantuan Sarana Produksi Padi (Saprodi) telah tuntas,” katanya.
Dengan demikian, lanjut Irianto, bantuan Saprodi sebesar Rp.2 juta per ha dalam bentuk barang berupa benih padi unggulan sebanyak 25 kg, kompos, pupuk serta bahan pertanian lainnya bisa segera disalurkan untuk secepatnya dimanfaatkan di lapangan.
Kaltara mendapatkan program pembukaan sawah, total keseluruhannya seluas 932 ha yang tersebar di dua kabupaten yaitu Bulungan dan Malinau. Berbagai faktor mulai dari medan yang cukup sulit sampai kondisi cuaca yang tidak menentu menghambat proses pembukaan areal sawah baru ini.
Meskipun masih jauh dari target, Irianto tidak ingin menunggu dan untuk segera memanfaatkan lahan yang sudah terbuka. “Pembukaan areal sawah baru tetap terus berjalan. Di sisi lain saya juga minta tidak menunggu. Semua pihak terkait bergerak sinergi sehingga lahan yang telah dibuka bisa segera dimanfaatkan. Jadi saya minta lahan yang telah dibuka segera untuk ditanami,”ujar Irianto.
Irianto berharap lahan seluas 100 ha yang telah terbuka bisa ditanami akhir bulan ini,”proses pembukaan lahan tetap dilaksanakan, dan seberapa luas area yang berhasil dibuka juga untuk segera dilakukan penamanan. Dengan demikian hingga akhir tahun bisa tercapai target pembukaan sawah baru di Kaltara seluas 932 Ha,” ucapnya lagi.
Tidak hanya memberikan bantuan, Irianto juga meminta instansi terkait untuk mendampingi para petani dalam menggarap lahan persawahan. Sekitar 100 Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang telah direkrut, diminta agar selalu turun ke lapangan dan memberikan penyuluhan serta mendampingi para petani.
Menurutnya, jika semua pihak saling bersinergi, maka hasilnya akan optimal dan memberikan dampak positif untuk peningkatan kesejahteraan para petani di sisi lain juga akan ada tambahan produksi padi. “Jika semuanya berjalan lancar dengan perhitungan sekali panen padi 1,5 hingga 2 ton per ha untuk lahan baru, maka akan ada tambahan produksi padi yang lumayan besar di Kaltara,” tuntasnya.