Pewarta: Yohanes Jes Daniel
Koran SINAR PAGI, Klaten
Tradisi masyarakat tanah jawa untuk mengenang dan memperingati jasa – jasa para pejuang Indonesia dalam memperebutkan kemerdekaan Bangsa Indonesia adalah dengan mengadakan acara Tirakatan semalaman pada malam 17 Agustus, yang diikuti mulai dari anak – anak hingga usia senja. Acara tirakatan biasanya dimulai sejak pukul 20.00 wib sampai menjelang pagi.
Masyarakat RW 05 Tegalombo misalnya, mereka mempersiapkan segala sesuatu nya dengan baik, mulai dari tempat yang dihias sedemikian rupa dengan aneka makanan ringan dan minuman, aneka permainan, bahkan hingga hadiah doorprize mereka persiapkan untuk memeriahkan dan melengkapi acara tirakatan ini.
Dengan dipimpin oleh ibu ketua Rw 05, masyarakat bersama – sama menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan lagu kemerdekaan, kemudian dilanjutkan dengan membaca doa bersama dan pembagian hadiah perlombaan.
Saat di temui wartawan Koran Sinar Pagi, Abadi ketua Rw 05 menjelaskan makna dari tirakatan itu, “melek – melek atau berjaga – jaga” dan berkumpul bersama warga, menurutnya acara serupa rutin dilakukan setiap menjelang Hari Peringatan Kemerdekaan,”Saya juga ingin mengingatkan kepada masyarakat tentang makna dari Proklamasi dan perjuagan yang telah dilakukan para pahlawan terdahulu,” katanya.
Untuk memeriahkan acara tersebut, warga masyarakat sekitar bersama – sama mengumpulkan hidangan kecil berupa sayur, kacang dan lain sebagainya,”Sebagai ketua RW 05 saya berharap dengan adanya tirakatan ini kita dapat berkumpul dan hidup rukun antar warga dan dapat menghargai perjuangan para pejuang kemerdekaan kita,” pungkasnya.