Pengelolaan Sampah Berbasis Islam

  • Whatsapp
banner 768x98

Oleh : Yuni Irawati (Ibu Rumah Tangga)

Molornya pengangkutan sampah di wilayah Bandung Raya sejak sepekan terakhir ini disebabkan oleh terganggunya operasional alat berat di TPA Sarimukti.
Dua dari enam alat berat ekskavator yang biasa digunakan untuk menampung dan mengolah sampah yang diturunkan dari truk sampah mengalami kerusakan.
Koordinator Pengelola TPA Sarimukti, Riswanto mengatakan, operasional ulang ideal membutuhkan 6 ekskavator atau beko dan 2 buldozer untuk meratakan gunungan sampah dari 4 daerah di Bandung Raya setiap harinya.

Riswanto menyebutkan, TPA Sarimukti saat ini sedang memperbaiki 2 unit buldozer yang mengalami kerusakan. Ia menargetkan 2 alat berat itu bisa beroperasi kembali agar operasional TPA Sarimukti bisa kembali normal.
“Harusnya ada buldozer, tapi kan buldozer rusak semua. Tapi Senin depan mudah-mudahan 2 unit buldozer sudah bisa dioperasikan, soalnya sekarang sedang diperbaiki,” ujar Riswanto.

“Memang pelayanan kurang maksimal karena kendala itu tadi, makanya ada antrean. Sehari itu ada 400 rit truk, dari Cimahi, KBB, Kota Bandung, dan Kabupaten Bandung,” tuturnya.
Selama 1 pekan terakhir, antrean panjang truk-truk pengangkut sampah terjadi. Untuk mengurai antrean, TPA Sarimukti terpaksa menambah jam operasional sampai pukul 20.00 WIB agar antrean truk pembuang sampah berkurang.
“Kemudian solusinya kan kita tambah juga jam operasional sampai jam 8 malam. Operasi normalnya kan jam 5 pagi sampai jam 6. Itu kita lakukan supaya antrean berkurang,” sebut Riswanto.

Permasalahan sampah harus ditangani secara serius dan terus-menerus. Tidak saling mengandalkan satu sama yang lain, mulai dari masyarakat di lingkungan rumah, rt, rw, sekolah, rumah sakit dan sebagainya.sekitar.Pemerintah daerah maupun pusat harus bahu membahu mengatasi masalah ssmpah agar tidak berlarut-larut. Namun saat ini, ketika aturan yang diterapkanadalah sistem kapitalis sekuler makamengatasi masalah sampah hanya bersifat parsial, berulang dan tidak solutif. Ketika terjadi bencana banjir baru ada kegiatan bersih-bersih.

Seperti ini lah kenyataannya ketika kehidupan manusia diatur oleh perundang-undangan kapitalis sekuler buatan manusia. Yang hanya mementingkan kepentingan sendiri dan kelompoknya. Jika tidak ada keuntungan dan tidak ada manfaat yang bisa diambil oleh kelompoknya tidak ambil. Meskipun ada upaya untuk menyelesaikan masalah kebersihan lingkungan akan tetapi tidak sampai tuntas.

Seandainya pemerintah serius menangani masalah penumpukan sampah ini, maka permasalahan ini bisa teratasi dalam waktu yang singkat. Apa yang dilakukan oleh satgas mampu menyelesaikan gundukan sampah yang menghambat aliran sungai hanya dengan waktu dua hari saja, menjadi contoh baik bahwa dengan keseriusan penanganan, maka tidak ada sesuatu yang tidak mungkin.

Islam sangat memperhatikan kebersihan. Bahkan sudah menjadi keyakinan yang terus dipeluk, bahwa”kebersihan sebagian dari iman.” Ini menunjukkan bahwa ada hubungan erat antara iman dan prinsip hidup bersih. Seharusnya, seorang Muslim menjaga kebersihan dirinya, pakaiannya, dan lingkungan.

Seharusnya di negeri yang mayoritas penduduknya Muslim seperti Indonesia ini, kebersihan telah menjadi hal utama. Bagian dari aqidah Islam dan hal penting dalam penyelenggaraan ibadah. Mahdhah atau ghair mahdhah..

Dalam Islam, pengelolaan sampah terbagi dalam 3 (tiga) kerangka besar yaitu : Pertama, individual. Dalam kerangka individual, Islam mendorong kesadaran individu terhadap kebersihan hingga pada level yang prinsipil yakni keimanan terhadap surga dan neraka. Pemahaman tentang kebersihan ini mengarahkan individu untuk tidak terjebak pada pola hidup yang konsumtif, pemilahan sampah, dan pengelolaan sampah rumah tangga secara mandiri.

Kedua, Komunal. Pada kondisi tertentu, individu memiliki keterbatasan untuk mengendalikan sampah. Karena itu, peran masyarakat secara komunal sangatlah diperlukan. Seperti yang dikatakan oleh bagida Rasulullah saw. Bahwa selama ini hanya berpegang pada solusi pragmatis saja, tidak berjangka panjang.

“Sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik (dan) menyukai kebaikan, bersih (dan) menyukai kebersihan, mulia (dan) menyukai kebagusan. Oleh sebab itu, bersihkanlah lingkunganmu”. (HR. Tirmidzi).

Ketiga, Pemerintah. Sejarah Kekhilafahan Islam telah mencatat pengelolaan sampah sejak abad 9sampai 10 M. Pada masa bani Umayyah, jalan-jalan di Kota Cordoba bersih dari sampah karena ada mekanisme membuang sampah di perkotaan yang idenya dibangun oleh Qusta ibn Luqa, ar-Razzi, Ibn al-Jazzar dan al-Masihi.

Islam menghendaki kehidupan yang terurus dengan baik oleh individu, masyarakat dan terutama pemerintah, Oleh karena itu, marilah kita sadari betapa pentingnya arti kebersihan itu, sehingga kita dapat menjadi cerminan bagaimana seharusnya seorang Muslim menjaga kebersihan diri dan lingkungannya. Semoga nantinya kita mampu mengaplikasikan perintah agama yang menginginkan umatnya untuk peduli terhadap kebersihan diri serta lingkungan, dan semua pihak akan bersinergi ketika kita mau memulai dari diri sendiri serta mampu menularkannya terhadap orang lain. Jika kembali pada bagaimana pengaturan Islam dalam kehidupan, maka akan kita temui banyak kebaikan dan keberkahan. Untuk itu penting bagi umat Islam untuk kembali menghukumi seluruh aspek kehidupannya sesuai dengan hukum Allah Swt. Agar seluruh permasalahan yang dialami umat Islam saat ini mampu tersolusikan dengan tuntas.

banner 728x90

Pos terkait

banner 728x90