Konsep Smart City Jadi Solusi Layanan Publik Pemkot Sukabumi Ditengah Pandemi Covid-19

  • Whatsapp
banner 768x98

Pewarta : Arief

Kota Sukabumi – Dampak Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19), membawa ke perubahan dunia, mulai dari aspek ekonomi, sosial, termasuk pelayanan publik, dimana di masa pandemi ini sebagian besar Aparatur Sipil Negara (ASN) melaksanakan tugasnya dari rumah atau Work From Home (WFH), akibatnya, aktivitas pelayanan publik dinilai tidak optimal oleh sebagian besar kalangan.

“Di massa pandemi ini, karena banyak pembatasan, saya mengalami banyak kendala saat mengurus sesuatu yang berhubungan dengan administrasi, memang ada beberapa instansi yang mempermudah layanan melalui online, namun karena kurang sosialisasi tetap saja menjadi kendala bagi sebagian besar warga, terlebih bagi yang tidak terlalu memahami teknolgi internet,” ucap Irwan (42), warga Nyomplong Kulon RT 03 / RW 07, Benteng, Kota Sukabumi, Selasa (29/11/2021).

Hal ini dianggap sebagai sebuah tantangan bagi Pemerintah Kota Sukabumi untuk menghadirkan layanan publik yang baik ditengah beberapa pembatasan yang diterapkan sebagai ikhtiar mencegah penyebaran Covid-19.

Melalui konsep Smart City, yang diterapkan sejak 2017, Pemkot.Sukabumi mengklaim telah berhasil menjawab beberapa tantangan yang muncul akibat pandemi Covid-19, seperti yang disampaikan oleh Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Sukabumi, Yuli Noviawan, saat ditemui diruang kerjanya, belum lama ini.

Disebutkan, dari 6 pilar Smart City yaitu Smart Government, Smart Society, Smart Living, Smart Economy, Smart Branding, dan Smart Environtment, Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika Diskominfo beberapa inovasi di berbagai dinas seperti bursa kerja online Dinas Tenaga Kerja Kota Sukabumi, kabizza fest yang masuk dalam pilar Smart Branding tetap bisa dilaksanakan.

“Sebelum pandemi, kegiatan yang mengangkat kreasi anak muda ini, diadakan di Lapang Merdeka, tapi setelah menyebarnya Covid-19, tetap bisa dilaksanakan dengan mengadopsi format virtual, demikian halnya dengan bursa kerja,” terangnya.

Menurutnya, beberapa aplikasi yang telah digunakan sebelum pandemi terjadi pun semakin dirasakan kegunaannya oleh masyarakat, seperti aplikasi Super yang dikelola Diskominfo dan aplikasi Kemboja Sari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

“Berdasarkan data yang ada, kedua aplikasi tersebut semakin banyak digunakan masyarakat ketika pandemi merebak,” tambahnya.

Dikatakan Yuli, berdasarkan hasil penilaian Kementerian Komunikasi dan Informatika pada bulan Mei lalu, penerapan Smart City di Kota Sukabumi mendapatkan hasil penilaian yang meningkat, ini membuktikan bahwa konsep Smart City bisa menjadi solusi layanan publik pada masa pandemi Covid-19, pungkasnya.

banner 728x90

Pos terkait

banner 728x90