Pewarta: Dwi Arifin
Koran SINAR PAGI (Cilacap)-, Pembayaran berbasis QR Code adalah kode matriks atau barcode dua dimensi, berasal dari kata “Quick Response dimana isi kode dapat diuraikan dengan cepat dan tepat. Dengan maraknya pembayaran berbasis QR di masyarakat saat ini menjadikan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Purwokerto untuk membuat terobosan altertantif baru agar lebih memudahkan para pedagang segmen kecil hingga besar dalam ber transaski non tunai yakni dengan mengiplementasikan QRIS.
Analis Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Purwokerto, Elya Ramadhani saat ditemuia usai sosialisasi QRIS di hadapan ratusan pedagang CFD selasa (28/01) di jalabumi Setda Cilacap mengatakan, Bank Indonesia memiliki tujuan untuk meningkatkan ekosistem non tunai di wilayah kerja BI Purwokerto. QRIS disusun oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Terutama untuk mempermudah proses pembayaran.
Layanan ini mengintegrasikan satu QR Code merchant yang dapat dibaca oleh semua kanal pembayaran . Tahun 2020 awal sudah terintegrasi melalui QRIS, masyarakat lebih mudah bertransaksi , masyarakat yang sudah beralih dari pembayaran tunai ke nontunai dapat memanfaatkan layanan ini.
Menurut Elya, layanan QRIS seharusnya memberikan kemudahan dan mengantisipasi munculnya fragmentasi pembayaran. Sebab layanan pembayaran di warung saat ini semakin beragam. Dampaknya, semakin banyak kode yang dibutuhkan untuk melakukan pembayaran . Sekarang ada 30an , jika pengguna hanya punya aplikasi tertentu, mereka tidak bisa mengakses layanan lainnya. Sekarang dengan QRIS 1 saja bisa berbelanja di warung melalui berbagai macam penyedia layanan. (Sumber: Humas Cilacap)