Pewarta : Dede M Ramlan
Koran SINAR PAGI, Kab.Purwarta,- Diduga akibat kelalaian pegawai pertambangan batu belah yang dikelola PT MSS, material tambang berupa batu berukuran besar berjatuhan hingga menimpa rumah warga yang berada disekitar lokasi tambang, akibatnya selain mengalami kerugian materi hingga ratusan juta, warga pun mengalami trauma.
Dari video amatir hasil rekaman warga yang beredar, tampak kepanikan menyelimuti lokasi disekitar tempat kejadian perkara.
Warga tampak belarian mencari tahu keadaan sanak keluarganya, diselingi jerit tangis warga lainnya, terutama para ibu dan anak – anak yang terlihat sangat ketakutan dengan kejadian tersebut.
Engkos, salah satu warga Kp.Cihaneuleum, Desa Suka Mulya, Kab.Purwakarta dimana lokasi pertambangan berada, saat dihubungi via handphonemya mengatakan, antara gunung yang jadi pertambangan batu dengan pemukiman warga tidak ada jarak, sehingga ketika ada jatuhan batu langsung menimpa rumah warga.
Menurutnya, sebelum insiden tersebut terjadi, salah satu karyawan perusahaan sudah memberi isyarat bahwa batu itu jangan dulu dihancurkan, karena dalam posisi yang berbahaya.
“Sebelumnya sudah sempat dicegah agar batu tersebut tidak dihancurkan dulu, karena berbahaya, namun namanya juga karyawan hanya bisa ngasih penjelasan, yang punya kuasa kan Pimpro PT MSS, dan akhirnya batu tersebut tetap dikerjakan, akibatnya begini,” ucapnya.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun warga mengalami kerugian materi yang ditaksir mencapai nilai Rp.500 juta.
Hingga berita ini ditayangkan pihak perusahaan pertambangan yang sudah beroperasi sejak tahun 1997 untuk menyuplai batu ke perusahaan Semen Tiga Roda dan Holcim juga Jayamik Pioneer Beton ini belum berhasil dimintai tanggapannya.
