Tahun Baru 1441 Hijriyah, Tonggak Persatuan Indonesia Dari Papua Kembali Ke Irian Jaya

  • Whatsapp
banner 768x98

Oleh: Ketua Umum DPP Barisan Islam Moderat ( BIMA )

Assalamu’alaikum. Wr. Wb., Salam Sejahtera bagi Semua, Om Swastiastu, atas namo Budaya”

Koran SINARPAGI, Bandung, Minggu (01/09/2019), SAMPURASUN, Salam Budaya untuk saudara2ku sebangsa dan se tanah air.

Spirit tahun baru Islam 1 Muharam 1441 H, menjadi momentum refleksi dan evaluasi dalam menguatkan tekad perjuangan dan pengabdian diri kita dalam bekerja mengabdi guna memajukan ummat, rakyat, bangsa dan negara.

Islam sebagai agama “RAHMATAN LIL ALAMIIN”, berdasarkan Cinta dan Kasih Sayang, yang membawa rahmat untuk seluruh ummat, nilai nilai Islam memberikan kontribusi besar dalam membangun kebersamaan, persaudaran seluruh anak bangsa di seluruh nusantara. Dalam momentum tahun baru Islam 1 Muharam 1441 H harus menjadi energi baru spirit baru dalam kebersamaan persaudaraan tanpa membedakan bedakan, kita adalah saudara harus saling menjaga menghormati jangan saling melukai satu sama lain sesama anak bangsa.

Indonesia ini adalah karunia dari Allah untuk kita semua, negeri yang subur, negeri indah kaya akan sumber daya alam, wajib kita syukuri dan dijaga dikelola untuk kemakmuran seluruh masyarakat Indonesia tanpa kecuali.

Menjaga Indonesia damai, menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI adalah wujud nyata rasa syukur kita pada Allah, Tuhan YME atas semua karunia yang telah dianugerahkan pada negeri ini.

Kita adalah saudara, dengan spirit Muharam kita jaga nusantara – Indonesia tetap bersatu damai nyaman dan aman untuk kita semua anak bangsa.

Salam hormat untuk warga ” IRIAN JAYA” kita adalah saudara, satu darah merah putih, Indonesia, satu spirit nilai nilai budaya yang menjunjung tinggi nilai nilai kemanusian yang agung untuk kedamaian negeri Indonesia dan dunia.

Mengapa saya katakan IRIANJAYA bukan PAPUA ?

PRESIDEN SOEKARNO NKRI dan PRESIDEN JF KENNEDY AS Berjuang bersama membebaskan IRIAN BARAT dari penindasan imperialis BELANDA, melalui Referendum.

Seluruh kekuatan bangsa dari berbagai suku dan agama di Indonesia, dicurahkan oleh PRESIDEN SOEKARNO untuk membebaskan IRIAN BARAT. Mayor Jenderal SOEHARTO mempimpin operasional militernya dlm penyerangan pembebasan IRIAN BARAT.

Mengapa harus ganti nama IRIAN. Juga nama INDONESIA itu pengganti nama Hindia Belanda. Setiap perjuangan pembebasan dan menegakkan kemerdekaan, nama yang dibuat oleh penjajah ditolak dan diganti dgn nama baru. Papua nama yang dibuat oleh penjajah. Papua Nuguinea itupun bikinan penjajah Inggris.

Maka, guna benar-benar terbebas segalanya dari penjajahan, Putra Irian sendiri, menciptakan nama baru IRIAN. Tidakkah itu bukan bikinan Jakarta. Makna IRIAN adalah SINAR PENGUSIR KABUT. Sama maknanya dgn Habis Gelap Terbitlah Terang. Tergantikanlah nama Papua berarti orang kulit hitam budak yang dapat diperjual belikan. Dan lenyap pula kesan Kanibalis yang merendahkan.

Di bawah Presiden SOEKARNO dan Mayor Jendral SOEHARTO dikerahkan kekayaan dan seluruh kekuatan bangsa dari berbagai suku dan agama bersatu, berjuang membebaskan IRIAN dari penjajahan Belanda.

Tahukah OPM, dalam penyerbuan itu siapa yang gugur. YOS SOEDARSO. Apa agamanya ? KATOLIK.
Tahukah OPM, siapa Presiden AS yang membantu pembebasan IRIAN BARAT dari penjajah, JF KENNEDY, Apa agamanya. KATOLIK.

Apa dampaknya PRESIDEN JF KENNEDY membantu PRESIDEN SOEKARNO membebaskan IRIAN BARAT ? Nasibnya sama dengan PRESIDEN ABRAHAM LINCOLN membebaskan Negro Kulit Hitam dari Perbudakan. Gugur ditembak.

Nilai KEMERDEKAAN IRIAN BARAT sangat mahal. Melibatkan seluruh kekuatan bangsa Indonesia dan bantuan Luar Negeri.

NKRI sangat menghormati PERBEDAAN AGAMA. Bila datang HARI NATAL, NYEPI, CAP GO MEH atau peristiwa ibadah apa yang dibenarkan oleh Pemerintah dijadikan LIBUR NASIONAL. Yang demikian ini hanya terjadi di NKRI.

Peristiwa SURABAYA tidak pantas dijadikan dasar Provokasi OPM membebaskan dari NKRI. Menuntut Referendum. Karena banyak benturan antara Pemuda, Mahasiswa Antar Suku. Tetapi hanya bernilai oknum saja. Tidak benar dijadikan dasar Anti Suku. Itu hanya benturan perorangan di usia muda. Bisa terjadi Antar Suku yang lainnya.

Ketertinggalan Pembangunan Daerah. Semua Daerah belum terbangun dgn merata. Melalui OTORISASI DAERAH menuntut ke Pemerintah Pusat semua begitu mekanismenya. BUKAN dgn SEPARATISME. Pasti GAGAL.

NKRI itu Kemerdekaannya karena BERKAT RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA (Pembukaan UUD 1945). Seluruh gerakan KUDETA walau dibantu negara asing, PKI berkali kali kudeta 12-2-46, 3-7-46, 18-9- 48, 30 – 9 -65 gagal semuanya.
Demikian pula RMS di Maluku, DI/NII, GAM serta pemberontakan militer PRRI, PERMESTA dllnya gagal total semuanya. Jangan coba Kudeta, pemberontakan, separatisme. Dikodratkan pasti gagal.

OPM jangan buang energi dan dana. Jauhilah berpikir RASIALISME. KEMBALILAH KE PANGKUAN NKRI. Berjuang dan membangun IRIAN dlm NKRI sbgmn daerah-daerah lainnya.

TANGGALKAN nama PAPUA peninggalan imperialis. Jangan, dengan konsep memisah atas dasar pemahanan Milenisia, Polinesia dllnya dgn mengelompokkan memisahkan atas warna Kulit Hitam buatan imperialis.

Dan kita oleh imperialis dinilai sbg half devil and half child Setengah Setan Setengah Kanak-Kanak. Ayo bersatu kembali dlm Pangkuan NKRI BHINNEKA TUNGGAL EKA.

Gunakan kembali nama IRIAN nama asli, bukan nama Papua dari Bhs Latin yang digunakan oleh imperialis untuk merendahkan derajat bangsa yang dijajah.

Ayo kita laksanakan cita cita dan perjuangan yang tertuliskan dalam Pembukaan UUD 1945, kemerdekaan hak segala bangsa dan oleh sebab itu Penjajahan harus dihapuskan di atas dunia.

Jangan menuduh NKRI penjajah dari sudut pandang Agama dari pertimbangan OPM, dengan tanpa merasakan dan melihat praktik kehidupan bersama di NKRI. Datang dan tanyakanlah segenap pimpinan organisasi Agama yang benar di NKRI.

Referendum sudah selesai di zaman PRESIDEN SOEKARNO dan PRESIDEN JF KENNEDY dari Amerika Serikat dilaksanakan di bawah pengawasan PBB (UNO).

Demikianlah refleksi Tahun Baru Islam 1441, mari kita jadikan tonggak “PERSATUAN INDONESIA” dari Papua kembali ke “IRIAN JAYA” inilah nama yang benar sesuai dengan perjuangan para Pahlawan Kusuma Bangsa, untuk IRIAN JAYA, siapa lagi yang mudah di ingat, kalau bukan, Ir. Soekarno, Mayor Jenderal Soeharto dan Yos Sudarso.

Salam Rahayu, Pun Sapun, Cag, RAMPES.

NB* : Tulisan ini menyambung dari tulisan Ahmad Mansyur Suryanegara dan Aam Abdussalam.***

banner 728x90

Pos terkait

banner 728x90