Saat Musim Kemarau Tiba, Petani Dihimbau Beralih Tanam Palawija

  • Whatsapp
banner 768x98

Pewarta : Fitri

Koran SINAR PAGI, Kab.Garut,- Akibat kemarau berkepanjangan, sejumlah daerah mengalami kekeringan, sehingga tak sedikit petani padi yang mengalami gagal panen (puso), seperti halnya di Kecamatan Cibatu Kabupaten Garut, 93 Ha sawah puso.

Namun, menurut Kepala UPT Pertanian, Kec.Cibatu Garut, Titin, saat kemarau tiba, petani padi bisa beralih bercocok palawija, “Kalau palawija itu mungkin saja di Cibatu yaitu sentra jagung,” ucapnya.

Dikatakan, tanaman yang dimaksud dengan Palawija antara lain, tanaman jagung, kedelai dan kacang – kacangan, serta ubi jalar dan ubi kayu,” terangnya, Rabu (07/08/19).

Menurutnya, petani yang menanam pangan itu tak mungkin bisa dipaksakan, namun bisa di ganti dengan palawija, mungkin itu yang mereka terapkan, “Imbas kekeringan jelas bukan hanya di Kecamatan Cibatu melainkan di semua kecamatan di Kab.Garut,” ujarnya.

Untuk kekeringan biasanya akan ada penggantian, kata Titin, tapi sebelumnya ada ajuan dari para petani, “Petani harus bikin proposal dan permohonan puso itu Insya Allah akan dibantu oleh para penyuluh kabupatennya juga dari pihak dinas akan membantu mengganti benih yang rusak, dengan catatan harus ada dokumentasi seperti berapa hektar, kelompok atau desa,” tandasnya.

Menurutnya, karena di Cibatu satu kali musim tanam pertahun, maka dengan kondisi seperti itu, sebaiknya diganti dengan palawija, “Penghasilan per panen 56 ton per hektar, Alhamdulillah bagus olahan garap jagung sampai 7 ton per hektar,” pungkasnya.

banner 728x90

Pos terkait

banner 728x90