Pewarta: Dwi Arifin
Koran SINAR PAGI (Bandung)-, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan rotasi dan mutasi pejabat Eselon III di lingkungan Pemprov Jabar (Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat) telah melalui pertimbangan matang dan dilakukan secara sobjektif. Diantaranya pejabat yang dirotasi ialah kepala bidang PSMK Disdik Provinsi Jawa Barat.
Tidak terasa selama 4,5 tahun Dodin Rusmin Nuryadin bertugas di Disdik Jabar, termasuk saat menjadi Kabid PSMK (Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan) Dinas Pendidikan Jawa barat.
Dirinya sudah tidak menjadi Kabid PSMK lagi. Sekarang ditugaskan menduduki jabatan baru sebagai Kabid Pelayanan Perizinan Ekonomi dan Sosial, di Dinas Penanaman Modal Pelayanan Satu Pintu Propinsi Jabar.
Hal itu setelah adanya pelantikan rotasi mutasi Pejabat Administrator (aselon III) di lingkungan Pemprov Jabar oleh Ridwan Kamil Gubernur Jawa Barat, di Gedung Sate, Senin, tanggal 1 Juli 2019.
Berbagai pihak pun sangat mengapresiasi kiprah Dodin selama mejadi Kabid PSMK. Banyak program, gebrakan dan kebijakan strategis yang membuat SMK baik negeri maupun swasta di Jabar menjadi semakin maju ke arah positif.
Perlu diketahui tugas berat diemban oleh Dodin saat alih kelola pendidikan menengah, khususnya SMK dari 27 kabupaten/kota ke propinsi, pada 1 Januari 2017 lalu.
Di mana ada sekitar 9 juta unit aset, apabila dirupiahkan senilai Rp 5 triliun yang harus dikelola. Begitu juga dengan mengelola ribuan personal/pegawai (pns dan non pns) termasuk pembiayaannya.
Dalam perjalannnya, pengelolaan SMK di propinsi Jabar semakin baik, terutama saat di keluarkannya Inpres No 9 Tahun 2016, mengenai revitalisasi SMK.
Bantuan besar-besaran dari pemerintah pusat untuk SMK terus digelontorkan, bagi pengadaan sarana prasarana, alat, pelatihan guru, link and match SMK dengan industri, membuka kompetensi baru sesuai Inpres, dan lainnya.
Yang paling penting menurut Dodin kini di Jabar sudah memiliki road map/peta jalan SMK sebagai acuan dalam mengelola SMK ke depannya.
Saat ditanya harapan kepada penggantinya, dirinya memaparkan supaya PSMK lebih baik lagi dan bisa melanjutkan programnya.
“Tinggal mengacu kepada road map SMK Jabar sebagai acuan mengelola SMK ke depan. Karena tiap daerah memiliki keunikan tersendiri yang perlu dikembangkan, seperti di Cirebon, Pangandaran, Cianjur Selatan, Tasikmalaya, Garut, Ciamis, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, SMK di perkotaan dan daerah lainnya, untuk menghadapi revolusi industri 4.0,” katanya.
Di mana SMK harus siap menguasai industri berbasis digitalisasi atau teknologi kekinian.
Di samping itu Dodin pun berpesan kepada 285 kepala SMK negeri dan ribuan Kepala SMK swasta, agar tidak kendor semangatnya untuk selalu meningkatkan kualitas dan pelayanan sekolah yang dipimpinnya.
Hal tersebut untuk mengikis outputnya (stigma SMK sebagai penyumbang pengangguran terbesar) supaya lulusannya terserap di dunia kerja/industri, melanjutkan kuliah ataupun wirausaha, yang biasa disebut dengan konsep BMW (bekerja, melanjutkan kuliah & wirausaha).
Selain itu Dodin berpesan agar kepala SMK terus berinovasi agar ke depan kesenjangan sekolah alit dan elit di SMK semakin terkikis.
Kesan Kepala SMK Kepada Dodin R Nuryadin
Terkait dengan Dodin R Nuryadin selama menjabat kepala bidang PSMK Disdik Jabar, berbagai pihak menilai positif dan merasa kehilangan. Diantarnya Ali Nurdin, Kepala SMKN 1 Cikarang Utara Kabupaten Bekasi kepada wartawan mengatakan bahwa sosok Dodin merupakan pribadi yang sangat disiplin, komitmen, banyak inovasi serta banyak terobosan.
“Selama PSMK dipimpin Pak Dodin banyak sekali perubahannya (hal positif). Saya berharap penggatinya bisa lebih dari itu. Rotasi mutasi sendiri merupakan hal yang biasa. Mudah-mudahan di tempat yang baru, Pak Dodin bisa lebih baik lagi untuk mengembangkan karirnya, karena tugas itu merupakan amanah, pak Dodin yang dikenal berkarakter inovatif, tegas dan disiplin. Jujur dengan proses rotasi atau mutasi ini, ada perasaan kehilangan” ungkapnya, di kantor Disdik Jabar, Selasa (2/7/2019
