Dugaan Penculikan Boydo Panjaitan Mengundang Perhatian Serius Tokoh Kota Medan

  • Whatsapp
banner 768x98

Foto : Boydo HK Panjaitan, Anggota DPRD Kota Medan

Pewarta : Ester

Koran SINAR PAGI, Kota Medan, – Usai dibawa paksa oleh Orang Tak Dikenal (OTK), ke dalam sebuah mobil sedan berwarna merah, Jum’at (10/05) kemarin sore sekitar pukul 16.30 WIB di pelataran hotel Dharma Deli, Jalan Balaikota Medan, kabar, Boydo HK Panjaitan,SH yang juga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan tersebut sampai saat ini masih belum dapat di konfirmasi dan dihubungi oleh awak media.

Nomor ponsel Ketua Komisi C DPRD Kota Medan ini juga belum merespon panggilan masuk dari wartawan termasuk balasan WhatsApps nya. Sehingga keberadaan dan bagaimana kondisi Politisi dari Partai PDI Perjuangan tersebut sampai kini masih menjadi tanda tanya bagi semua pihak yang mengenalnya.

Hal ini mengundang perhatian dari beberapa Tokoh dan rekan-rekan Boydo HK Panjaitan saat bersama di DPRD Kota Medan. Salah satunya politisi dari Partai Perindo Kota Medan, Godfried Lubis, dimana menurut pengakuannya mengetahui Boydo Panjaitan di culik dari temannya yang kebetulan saat itu berada di Hotel Darma Deli Medan, Jalan Balaikota Medan. Godfried mengatakan setelah mengetahui peristiwa yang dialami rekannya sesama anggota DPRD kota Medan, Godfried Lubis langsung menghubungi Boydo namun tidak ada mendapat jawaban, sehingga saat itu juga mantan anggota DPRD Kota Medan dari Partai Gerindra Kota Medan ini segera menghubungi pihak keluarga dari Boydo Panjaitan.

“Saya kira apa yang dilakukan oleh sekelompok pemuda (OTK) tersebut sudah tidak benar, sebab mereka tidak tahu yang dibawa paksa (diculik-red) itu merupakan anggota dewan aktif dan merupakan pengurus di DPC Partai PDI Perjuangan Kota Medan saat ini, ini sudah tidak sehat lagi namanya, preman menjadi merajalela tidak peduli lagi dengan siapapun jika keinginannya tidak terpenuhi,” ujar Godfried Lubis melalui ponselnya, Sabtu (11/05/19).

Landen Marbun SH, Ketua Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Provinsi Sumatera Utara juga menyayangkan aksi premanisme yang masih kental terlihat di Kota Medan. Landen yang juga politisi senior di DPRD Kota Medan meminta aparat penegak hukum dapat bertindak cepat dan bila perlu menangkap pelaku penculikan yang di ketahui terjadi pada Hari Jumat, (10/5/2019) di depan lobi hotel Darma Deli, Jalan Balai Kota Medan.

“Boydo HK Panjaitan itu adalah pengurus GAMKI dan merupakan anggota DPRD Kota Medan yang masih aktif periode 2014 -2019, seharusnya tidak sembarangan seseorang melakukan perbuatan yang memalukan tersebut, karena Boydo Panjaitan diketahui tidak ada salah dan saat itu bertugas sebagai pengurus Partai untuk menyelesaikan permasalahan internal di tubuh partainya atas hasil suara pileg di Dapil Satu (Dapil-1) saat itu,” terang Landen.

Tambah Landen lagi, hendaknya semua pihak harus menghormati aturan dan hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia, dan bukan bertindak seperti Barbar, karena memiliki dukungan dan massa.

“Kita adalah negara Hukum, sehingga jika ada yang merasa dirugikan atas hasil keputusan pemilu, silahkan lakukan gugatan atau adukan ke pihak berwajib, biar kan proses hukum berjalan, dan kita cukup mengawal,” terang Landen Marbun.

Seirama dengan itu, Parulian Tampubolon yang juga Ketua GAMKI Kota Medan menanggapi kejadian yang menimpa rekan terbaiknya di GAMKI Medan yaitu Boydo HK Panjaitan,SH setelah mendapat kabar dari Media Sosial dan teman-teman seperjuangannya turut angkat bicara.

Parulian Tampubolon mengatakan menyesalkan adanya dugaan kekerasan yang dialami oleh Boydo HK Panjaitan, SH yang juga kader GAMKI yang merupakan anggota DPRD Kota Medan aktif dari Partai PDI Perjuangan Kota Medan, dimana terdengar kabar sempat mengalami percobaan penculikan dan penganiayaan oleh sekelompok pemuda yang tidak bertanggungjawab dengan menggunakan cara-cara Barbar yang tidak sesuai dengan hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia ini. Bahkan diduga masih ada upaya intimidasi dengan cara-cara melanggar hukum.

“Institusi Polri kita saat ini sedang di usik dan di uji, tapi kita percaya Polri kita sekarang adalah Polri yang profesional, maka kita dukung segera usut tuntas dan menindak tegas pelakunya,” tegas Parulian Tampubolon yang aktif di berbagai kegiatan organisasi kepemudaan, Minggu (12/05/19).

Sebelumnya, penelusuran Wartawan Sabtu (11/05/19) di lokasi hotel Darma Deli Medan, menurut saksi mata yang pada saat kejadian ada dilokasi, melihat Boydo HK Panjaitan keluar dari dalam hotel bersama beberapa pemuda dan salah satu pemuda terlihat serius berbicara dengan Boydo sampai keluar ke lobi hotel.

Selanjuntya, tidak beberapa lama, muncul lah mobil sedan berwarna merah yang dikemudikan seorang pria dan Boydo diajak ikut masuk kedalam mobil. Namun, terlihat Boydo menolak ajakan pemuda tesebut namun karena terus di paksa apalagi di sekelilingnya sudah ramai orang yang diduga suruhan seseorang, akhirnya Boydo menuruti keinginan pemuda yang pada saat itu menurut saksi mata memakai baju kemeja berwarna biru langit.

Icha (25) yang pada saat itu baru keluar menuju lobi hotel sempat melihat kejadian tersebut, karena mengenal Boydo Panjaitan, maka Icha menganggap para pemuda tersebut teman Boydo, sehingga tidak menaruh curiga, meskipun ada terdengar sedikit pemaksaan saat akan membawa anggota DPRD Kota Medan tersebut masuk kedalam mobil.

“Awalnya saya tidak tahu ada apa, namun saya mengenal seorang pria yang setelah saya ingat ternyata Boydo HK Panjaitan, anggota DPRD Kota Medan,” ujarnya.

Berapa saksi mata lainnya didalam hotel juga mengetahui dan melihat jika Boydo Panjaitan dibawa pergi dengan menggunakan mobil sedan berwarna merah, namun banyak orang tidak menaruh curiga sebab, awalnya mereka melihat Boydo dan seorang pemuda yang mengajaknya pergi menaiki mobil tersebut bercerita di lobi luar hotel dan selanjutnya masuk kedalam mobil dan pergi.

“Kita lihat sejak awal, Boydo dan seorang pria sedang bicara, kami kita temannya, selanjutnya Boydo diajak masuk kedalam mobil tersebut dan keluar meninggalkan hotel, kami tidak tahu jika ternyata Boydo dipaksa masuk kedalam mobil karena ada sesuatu hal yang menurut kami merupakan urusan sesama partai,” terang pria yang meminta namanya tidak dituliskan.

Japorman Saragih Ketua DPD PDI P Sumut : Tidak Ada Namanya Penculikan

Ketua DPD PDI Perjuangan Kota Medan, Japorman Saragih menyangkal adanya penculikan terhadap anggota DPRD Kota Medan Boydo HK Panjaitan pada Jumat (10/5/19) kemarin.

Hal ini dikatakan Japorman ketika Wartawan mencoba meminta tanggapannya terkait hal yang di alami oleh kader Partai PDP Perjuangan kota Medan.

“Mana ada itu Dinda, mana mungkin sesama anggota PDI Perjuangan saling culik, mungkin salah satu dari mereka memaksa masuk ke dalam mobil, diluar biasalah ketemu terus ngobrol santai,” terang Japorman Saragih, Minggu (12/5/19) di Hotel Santika Medan.

Diketahui sebelumnya, Jumat (10/5/2019) sekitar pukul 14.00 WIB, berawal Boydo HK Panjaitan mengikuti Rapat Plano Terbuka KPU Kota Medan di Hotel Darma Deli Medan. Kedatangan Boydo di ketahui untuk meluruskan permasalahan yang terjadi tentang adanya Suara Caleg dari Partai PDI Perjuangan daerah pemilihan satu yang hilang 3000 suara ke caleg lain di partai yang sama.

Boydo HK Panjaitan selaku pengurus DPC partai PDIP Kota Medan datang agar meluruskan permasalahan yang diketahui merupakan internal partai. Saat Rapat Pleno Terbuka tersebut, Boydo yang mendapat mandat selaku saksi partai PDI Perjuangan, meminta KPU Kota Medan membuka plano di Dapil satu agar permasalahan segera selesai.

Sesudah selesai, Boydo pun keluar meninggalkan ruangan Panel C tempat berlangsungnya Rapat Plano Terbuka KPU Kota Medan. Namun, informasi yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber, diluar ruangan ternyata sekelompok pemuda sudah menunggu Boydo HK Panjaitan dan membawa Boydo ke lobi luar hotel dan berbicara serius dengan seorang pria dan selanjutnya, anggota DPRD Kota Medan itu dibawa paksa menaiki mobil sedan berwarna merah kesuatu tempat.

banner 728x90

Pos terkait

banner 728x90