Pewarta : Jeky
Koran SINAR PAGI, Sumedang,- Terkait tudingan jika dirinya nyambi menjadi calo tanah dalam pengadaan lahan Gardu Induk PLN seluas 2,3 hektar diwilayahnya, yang kini ditolak warga Desa Cikole. Kades Cikole Suherman, menampik dan bersumpah hingga “seratus” turunan jika dalam pengadaan lahan itu melibatkan dirinya sebagai calo tanah untuk mengambil keuntungan.
“Saya berani bersumpah tujuh turunan, kalau perlu seratus turunan jangan sampai diberi rejeki, jika saya menjadi calo tanah untuk mengambil untung dipengadaan lahan untuk GI (Gardu Induk) PLN itu”, ujar Suherman kepada koransinarpagijuara.com saat ditemui di kantor Desa Cikole, Jumat, (28/12/18).
Namun dia mengaku jika ia memhetahui proses pengadaan lahan tersebut, tetapi sedikitpun ia tak tahu soal harga jual belinya.
“Urusan harga saya tidak tahu sedikitpun, sebab itu langsung antara penjual dengan pihak PLN, saya tak pernah sedikitpun mengambil keuntungan dari proses itu”, ujarnya.
Tetapi apapun tudingan warga, kata Herman, ia tetap memaafkan, “Bagaimana pun itu warga saya, saya memaafkan warga yang menuding,” tukasnya.
Sebelumnya ditenggarai, dipengadaan lahan Gardu Induk (GI) PLN yang bakal dibangun di wilayah Kades Suherman, Desa Cikole Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang Jawa Barat, Herman tak lepas dari orang yang menudingnya menjadi calo tanah.
