Dualisme Kepemimpinan, Partai Hanura Kian Memanas

  • Whatsapp
banner 768x98

Pewarta : Fitri Nur’aeni

Koran SINAR PAGI, Kabupaten Garut,- Akibat terjadi dualisme kepemimpinan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kabupaten Garut, antara kubu Oesman Sapta Odang (Oso) dan kubu Bambu Apus yang terus memanas menjelang Pilkada Juni 2018 mendatang, berimbas pada kepengurusan partai tersebut didaerah.

Hal tersebut mendapatkan tanggapan dari Ketua DPD Partai Hanura Jawa Barat, Aceng HM Fikri. Menurutnya, di tubuh DPC Partai Hanura, Kabupaten Garut, sudah tidak ada persoalan paska pemberhentian Serli Besi sebagai Ketua DPC yang digantikan oleh Lela Nurlaela.

“Silahkan saja boikot, sudah tamat Serli menjadi Ketua DPC Garut, yang resmi sekarang adalah kepengurusan tang diketuai oleh Lela Nurlaela dan Sekretaris Iwan Setiawan yang akrab di panggil Iwan Boxer,” ujar Aceng, Rabu (07/02/18).

Aceng mangatakan, dengan keluarnya SK baru kepada Lela Nurlaela, kepengurusan DPC Garut sudah sah. Bahkan, dalam verifikasi faktual KPU sudah dilakukan di DPC Hanura Lela Nurlaela.

Diberitakan, ketua DPC Hanura Garut versi Daryatmo dan Syarifudin Suding, Hj.Serli Besi, menyerukan mosi tidak percaya terhadap kubu Oesman Sapta Odang, termasuk Aceng Fikri.

Serli mengatakan, pemecatan Aceng Fikri sebagai Ketua DPD Hanura Jabar konon berkaitan dengan pengusungan calon Bupati Garut di Pilkada 2018 nanti.

“Saya ikut menyerukan mosi tidak percaya atas usungan yang direkomendasikan oleh Hanura versi Oesman,” tandas Aceng Fikri.

banner 728x90

Pos terkait

banner 728x90