Jadi Obyek Wisata “Dadakan”, BIJB Dikunjungi Wisatawan Mancalokal

  • Whatsapp
banner 768x98

Pewarta : Jeky E Saepudin

Koran SINAR PAGI, Majalengka,- Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang berada di Kertajati Kabupaten Majalengka Jawa Barat yang pengerjaannya sudah mencapai 80% itu kini jadi objek wisata “dadakan”.

Pasalnya selama liburan sekolah, hampir tiap hari BIJB kerap dikunjungi warga sekitar Kabupaten Majalengka, bahkan juga dari luar Majalengka.

Tak urung bandar udara yang diklaim terbesar kedua di Indonesia setelah bandar udara Soekarno Hatta itu membuat penasaran warga untuk melihat langsung ke lokasi yang dulunya hamparan sawah itu.

Jalur yang ditempuh ke lokasi itu diantaranya dari kota Kadipaten menuju jalur Kertajati dengan jarak tempuh 20 menit, sesampai di Kertajati ambil jalur Desa Bantarjati dan 10 menit sampai dilokasi.

Seorang pengunjung saat ditanyai koransinarpagijuara.com bernama Warliyah (56) asal Cikijing Majalengka, Senin, (01/01/18) di lokasi mengatakan,

“Kami penasaran dan datang bersama keluarga untuk melihat langsung area BIJB ini sebelum nantinya dilarang oleh yang berwenang”, ujarnya.

“Saya tahu betul ini dulu hamparan sawah tapi kini jadi landasan udara” ujarnya lagi.

Alfian (45) Warga yang mengaku dari Cirebon pun mregatakan hal yang sama,

“Kami penasaran ingin melihat langsung sebelum nantinya dilarang untuk masuk dilandasan area ini”, ujarnya yang juga datang bersama keluarga.

Menurut warga Desa Bantarjati yang namanya tak ingin di sebutkan menyatakan,

“Hampir selama liburan sekolah ini, BIJB jadi objek wisata dan tiap hari ramai dikunjungi masyarakat yang mungkin penasaran ingin melihatnya secara langsung”, terangnya.

Bandar Udara Internasional Kertajati atau yang kini dikenal BIJB itu dibangun diatas tanah seluas 5.000 hektar tapi kini di tahap awal baru di bangun diatas lahan 640 hektar.

Bandar udara yang akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Kertajati itu pembangunan kontruksinya dimulai sejak tahun 2011 dan target peresmiannya di tahun 2016, namun hal itu tidak tercapai dan mundur ke tahun 2017, juga nyatanya ditahun itupun tak terealisasi.

Kini bandara yang pembangunannya dipayungi hukum Perda Propinsi No.13 tahun 2010 itu dengan aggaran mencapai Rp.25,4 Trilyun menurut rencana akan diresmikan di bulan Juli tahun 2018 ini.

banner 728x90

Pos terkait

banner 728x90