Pewarta : Fitri Nuraeni
Koran SINAR PAGI, Kabupaten Garut,- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa bumi berkekuatan 6,9 Skala Richter (SR) berpusat di Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat, membuat sejumlah daerah di Jawa Barat mengalami kerusakan.
Di Kabupaten Garut, puluhan bangunan di wilayah Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan mengalami kerusakan, bahkan dikabarkan ada warga setempat yang pingsan dan tertimpa bangunan roboh.
Kepala Desa (Kades) Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan, Rina Achlan membenarkan kabar tersebut, disebutkannya puluhan rumah warga dan kantor desa mengalami kerusakan yang cukup parah bahkan sebuah masjid ambruk akibat tak mampu menahan guncangan keras gempa tektonik tersebut.
“Malam tadi, warga Pakenjeng dibuat panik, mereka berhamburan keluar rumah,” sebut Rina Achlan melalui sambungan telpon, Sabtu (16/12).

Meski tak menelan korban jiwa, lanjut Rina, namun akibat gempa yang terjadi tengah malam tadi menimbulkan kerugian materi yang ditaksir hingga mencapai ratusan juta rupiah.
Hal yang sama dialami warga Kampung Babakan Loa RT 01 RW 04 Desa Cibatu Kecamatan Cibatu, dimana didaerah ini salah satu rumah warga roboh.
“Di Kampung Babakan dinding rumah Ruslan (58) mengalami retak – retak dan bagian samping rumahnya roboh,” tegas Kepala Desa Cibatu Dadang Sulaeman keada Koran Sinar Pagi.
Usai kejadian tersebut, gempa susulan terjadi di Kabupaten Garut Sabtu (16/12) pukul 07.22 WIB. yang dikabarkan berkekuatan 5,7 SR, akibatnya, sebuah rumah di Desa/Kecamatan Bungbulang, Kampung Pasantren rusak parah.
“Rumah saudara saya, rusak akibat guncangan gempa, bersyukur tidak menelan korban, karena saat kejadian, rumah dalam keadaan kosong,” kata Dwiki warga setempat.
Gempa tidak hanya dirasakan di Garut, di Kota Banjar dan Pangandaran bahkan dirasakan cukup kencang.
Dari infromasi yang berhasil dihimpun, saat ini relawan penanggulangan bencana masih mendata korban terdampak gempa 6,9 SR yang terjadi Jumat (15/12) malam tadi.