Pewarta : adi/fitry
Koran SINAR PAGI, Kayuagung OKI
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten OKI Sumatera Selatan ajak masyarakat untuk bersama-sama rapatkan barisan selamatkan Bumi dari Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Beberapa tahun terakhir Kabupaten OKI dinilai dan dicap sebagai salah satu Kabupaten penyumbang asap terbesar di Provinsi Sumatera Selatan. Karena dari luas daerah sekitar 19.000 KM2 itu diantaranya 75% merupakan lahan rawah gambut yang rentan terbakar dan sulit untuk dipadamkan.
Menurut keterangan Kepala BPBD Kabupaten OKI, Listiadi Martin, bersama stakeholder yang ada saat ini pihaknya gencar melakukan upaya penanganan dalam pencegahan karhutla tersebut.
Tidak hanya personil BPBD yang digerakkan tetapi personil dari satgas lainnya juga ikut turun tangan karena karhutla sudah merupakan tanggungjawab bersama.
TNI, Polri, Manggala Agni, Dinas Kesehatan, Sosial, Kecamatan, Kepala Desa hingga kalangan masyarakat sendiri terus melakukan upaya dan langkah pencegahan.
“Alhamdulillah, hingga saat ini tidak ada hotspot yang terpantau. Dan mudah-mudahan begitu sampai seterusnya”, ungkap Listiadi sambil menunjukan peta Hotspot di HP android miliknya.
Karena saat ini titik api bisa dipantau hanya melalui jaringan HP android. Sehingga bisa dengan mudah dipantau.
Namun, walaupun demikian ujar Listiadi, pihaknya tetap melakukan siaga 1×24 dengan mendirikan posko-posko bencana Karhutla guna penanganan yang lebih cepat jika terjadi karhutla tersebut.
“Mari selamatkan Bumi Bende Seguguk dari bahaya karhutla sehingga Kabupaten OKI bebas asap dan tidak lagi dicap sebagai Kabupaten Penyumbang asap”, himbau Listiadi seraya mengakhiri keterangan.